Bisnis.com, JAKARTA—Obligasi PT Express Transindo Utama Tbk. menjadi surat utang yang paling aktif diperdagangkan di pasar skunder pada hari ini dengan volume Rp145 miliar dan yield sebesar 40%.
Mengutip data perdagangan obligasi korporasi yang dirilis PT Bursa Efek Indonesia, Senin (23/10/2017), obligasi emiten berkode saham TAXI itu masih ditransaksikan pada level harga 19% dari harga par.
Aktifnya perdagangan obligasi berkode TAXI01 ini melanjutkan tren pada akhir pekan lalu, Jumat (20/10/2017), ketika surat utang operator taksi di bawah Grup Rajawali ini diperdagangkan dengan volume Rp290 miliar serta yield 150%.
Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 ini akan jatuh tempo pada 24 Juni 2019 mendatang. Obligasi ini diterbitkan dengan kupon 12,25% per tahun senilai total Rp1 triliun.
Tergerusnya harga obligasi TAXI terjadi sejak Pefindo menurunkan peringkat surat utang tersebut sebesar 2 notch menjadi idBB+ atau di bawah batas peringkat layak investasi.
Apalagi, Pefindo memberikan outlook negatif yang mengindikasikan masih terbuka potensi penurunan peringkat lebih lanjut pada masa mendatang.
Penurunan peringkat ini terkait dengan memburuknya kinerja TAXI. Pendapatan TAXI turun 57,57% dari Rp374,06 miliar pada semester pertama tahun lalu menjadi Rp157,72 miliar pada paruh pertama 2017.
Pada periode serupa, rugi TAXI juga membengkak dari Rp42,89 miliar menjadi Rp133,11 miliar.
"Kekhawatiran investor akan gagal bayarnya obligasi tersebut di tengah memburuknya kinerja keuangan perseroan," kata I Made Adi Saputra, Fixed Income Analyst MNC Sekuritas, Senin (23/102017).