Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Stoxx Europe Ditutup Turun 0,1%, IBEX Spanyol Anjlok

Pergerakan bursa saham Eropa berakhir melemah pada perdagangan Rabu (4/10), dengan indeks saham IBEX Spanyol mencatatkan penurunan terbesar sejak referendum Brexit mengguncang pasar saham tahun lalu.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Eropa berakhir melemah pada perdagangan Rabu (4/10), dengan indeks saham IBEX Spanyol mencatatkan penurunan terbesar sejak referendum Brexit mengguncang pasar saham tahun lalu.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup turun 0,1%, sedangkan indeks IBEX Spanyol anjlok 2,9%.

Dampak krisis di Catalonia menyebar dari ibukota Spanyol, Madrid, dan bank-bank Spanyol ke industri yang lebih luas dan kawasan zona Eropa, khususnya Italia.

Saham Caixabank dan Banco Sabadell yang berpusat di Catalonia masing-masing anjlok 5% dan 5,7%. Kedua saham tersebut menjadi yang paling sensitif terhadap meningkatnya risiko politik.

Bank-bank Italia juga ikut terbebani saat imbal hasil obligasi pemerintah Italia naik. Saham Banco BPM dan UBI Banca masing-masing anjlok 5,3% dan 3,8%.

Indeks perbankan zona euro yang lebih luas drop 2,2%, penurunan terburuk sejak pertengahan Mei dengan hampir semua penyusunnya memerah.

Dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi nasional, Raja Felipe VI menuding para pemimpin separatis menghancurkan prinsip-prinsip demokrasi.

Raja Felipe VI memperingatkan pula bahwa pemungutan suara bisa membawa risiko ekonomi kepada wilayah Catalonia yang makmur dan juga ke seluruh Spanyol.

Pemimpin Catalonia telah menyatakan bahwa wilayah tersebut akan mendeklarasikan kemerdekaannya dalam hitungan hari.

Laurent Gaetani, kepala Degroof Petercam Gestion Prancis, cukup terkejut dengan dampak krisis Catalonia terhadap pasar mengingat bahwa proses yang mengarah pada kemandirian yang efektif untuk wilayah tersebut masih dipandang tidak mungkin terjadi.

"Saya sendiri tidak terlalu khawatir, beberapa investor bahkan mungkin melihat penurunan saham perbankan sebagai peluang,” lanjut Gaetani, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (5/10/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper