Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yen Rebound, Indeks Topix & Nikkei 225 Hanya Naik Tipis

Penguatan sejumlah indeks saham acuan Jepang terkikis pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (4/10/2017), seiring dengan rebound nilai tukar yen terhadap dolar AS.
Bursa Jepang/Reuters
Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan sejumlah indeks saham acuan Jepang terkikis pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (4/10/2017), seiring dengan rebound nilai tukar yen terhadap dolar AS.

Indeks Topix hari ini dibuka dengan penguatan 0,18% atau 2,95 poin di level 1.687,41 dan berakhir naik hanya 0,01% atau 0,10 poin di posisi 1.684,56.

Dari 2.018 saham pada indeks Topix, 816 saham di antaranya menguat, 1.088 saham melemah, dan 114 saham stagnan.

Adapun indeks Nikkei 225 berakhir naik tipis 0,06% atau 12,59 poin di level 20.626,66, setelah dibuka dengan penguatan 0,23% atau 46,74 poin di posisi 20.660,81.

Sebanyak 113 saham menguat, 101 saham melemah, dan 11 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham SoftBank Group Corp. yang menguat 1,03% menjadi pendorong utama terhadap pergerakan Nikkei hari ini, diikuti Daikin Industries Ltd. (1,26%) dan Asahi Group Holdings Ltd. (2,71%).

Sementara itu, nilai tukar yen terpantau menguat 0,24% atau 0,27 poin ke posisi 112,58 per dolar AS pada pukul 14.14 WIB, setelah pada Selasa (3/10) berakhir terdepresiasi 0,08% di posisi 112,85.

Rebound nilai tukar yen terhadap dolar AS siang ini sekaligus menghentikan depresiasi selama tiga hari berturut-turut sebelumnya.

“Investor bersikap hati-hati menjelang digelarnya pemilihan umum bulan ini, yang akan memberi implikasi bagi keberlanjutan Abenomics,” ujar pakar strategi di Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ayako Sera, seperti dikutip dari Bloomberg.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan mengadakan pemilihan umum pada 22 Oktober seiring dengan meningkatnya dukungan di tengah tensi dengan Korea Utara.

Menurut sumber terkait, Abe berupaya mengambil kesempatan dari pulihnya tingkat dukungan terhadap dirinya serta menghambat tantangan yang digalang partai oposisi baru melalui pemilu yang digelar lebih cepat ini.

Media domestik melaporkan bahwa kampanye partai berkuasa, Partai Demokratik Liberal (LDP), akan berfokus pada komitmen untuk meningkatkan belanja pendidikan dengan menunda target untuk menahan defisit anggaran, serta rencana yang lebih terarah untuk merevisi konstitusi pasifis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper