Bisnis.com, JAKARTA—Laporan International Energy Agency (IEA) menyebutkan permintaan minyak global pada tahun ini akan mencapai level tertinggi sejak 2015 karena meningkatnya konsumsi di Eropa dan Amerika Serikat.
IEA pada Rabu (13/9/2017) memaparkan sebagaian besar negara perekonomian utama global akan menyerap lebih banyak minyak. Pada 2017, konsumsi akan naik 1,6 juta barel per hari (bph) dari tahun sebelumnya menjadi 97,7 juta bph.
Laporan terbaru memberikan optimisme terhadap pelaku pasar, karena volume permintaan naik 100.000 bph dari estimasi sebelumnya sebesar 97,6 juta bph. Karena itu, rilis IEA pada pukul 9.00 waktu London atau 16.00 WIB, langsung memanaskan harga minyak sekitar 1%.
Bahkan saat penutupan perdagangan Rabu (13/9/2017), harga WTI kontrak Oktober menguat 2,2% menuju US$49,30 per barel, atau level tertinggi dalam 5 pekan terakhir. Namun, kini pada Kamis (14/9/2017) pukul 9.50 WIB harga WTI terkoreksi 0,14% menuju US$49,23 pper barel.
“Permintaan pertumbuhan terus menjadi lebih kuat dari perkiraan sebelumnya, terutama di Eropa dan AS,” papar laporan IEA, seperti dikutip dari Bloomberg.
Lembaga riset energi yang bermarkas di Paris, Prancis, ini menambahkan, dampak badai Harvey yang melanda wilayah Texas, AS, tidak akan berlangsung lama. Efeknya terhadap pasar minyak relatif terasa dalam jangka pendek.
Baca Juga
Sentimen positif untuk pasar minyak tidak hanya datang dari kenaikan konsumsi, tetapi juga proyeksi pengurangan pasokan. IEA menyebutkan, produksi OPEC pada Agustus 2017 sudah mengalami penurunan 210.000 bph dari bulan sebelumnya menjadi 32,67 juta bph.
Artinya, OPEC sudah memenuhi kesepakatan pemangkasan produksi hingga 82% dari total target 32,5 juta bph. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan keparuhan bulan sebelumnya yang hanya mencapai 75%.
Berikut rincian data penting dalam laporan IEA
Permintaan Minyak Global 2018: 99,1 juta bph
Permintaan Minyak Global 2017: 97,7 juta bph
Produksi OPEC 2018: 32,4 juta bph
Produksi OPEC 2017: 32,7 juta bph
Produksi Non-OPEC 2018: 59,6 juta bph