Bisnis.com, JAKARTA – Indeks saham acuan Korea Selatan memperpanjang pelemahannya pada akhir perdagangan hari kelima berturut-turut, Rabu (6/9/2017).
Indeks Kospi ditutup melemah 0,29% atau 6,80 poin di level 2.319,82, setelah dibuka turun 0,08% atau 1,78 poin di posisi 2.324,84.
Sebanyak 225 saham menguat, 458 saham melemah, dan 76 saham stagnan dari 759 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.
Sejumlah saham terpantau melemah, di antaranya Jeil Pharmaceutical Co. Ltd. (-0,79%), Miwon Specialty Chemical Co. Ltd./New (-2,11%), dan KyungDong City Gas Co. Ltd. (-0,94%).
Di sisi lain, saham Orion Corp/Republic of Korea dan Crown Confectionery Co. Ltd. masing-masing terpantau naik 1,29% dan 1,36%.
Sejalan dengan pelemahan Kospi, nilai tukar won ditutup melemah 0,40% atau 4,53 poin di 1.135,55 per dolar AS, setelah berakhir rebound 0,16% di posisi 1.131,02 pada perdagangan Selasa (5/9).
Meski mengalami pelemahan, saham dan mata uang Korea Selatan sebagian besar menepiskan ketegangan yang meningkat di semenanjung Korea sepanjang tahun ini. Indeks Kospi telah naik 15% dan won menguat hampir 7%, bahkan saat Pyongyang melakukan uji coba rudal dan bom nuklir.
Menurut kepala ekonom di Bank of America Merrill Lynch Hong Kong, Jaejoon Woo, pendapatan yang solid dan pemulihan ekspor akan mengimbangi kekhawatiran tentang aksi Korea Utara serta terus mendukung penguatan Kospi. Namun cerita ini tidak berlaku bagi mata uang Korsel.
“Keprihatinan tentang Korut akan terus menghantui mata uang tersebut dan dengan meningkatnya arus keluar modal serta arah keputusan suku bunga Bank of Korea, won akan menghadapi lebih banyak tekanan penurunan,” lanjut Woo, seperti dikutip dari Bloomberg.
Menurutnya, kinerja won akan melemah lebih 2% dari tingkat saat ini pada akhir tahun.
Pergerakan Indeks KOSPI
Tanggal | Level | Perubahan |
6/9/2017 | 2.319,82 | -0,29% |
5/9/2017 | 2.326,62 | -0,13% |
4/9/2017 | 2.329,65 | -1,19% |
1/9/2017 | 2.357,69 | -0,23% |
31/8/2017 | 2.363,19 | -0,38% |
Sumber: Bloomberg