Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham acuan di Hong Kong berakhir di posisi lebih rendah pada perdagangan hari ini, Senin (4/9/2017), seiring dengan pelemahan pasar regional setelah pernyataan uji coba bom hidrogen Korea Utara meningkatkan tensi geopolitik.
Indeks Hang Seng ditutup melemah 0,76% atau 212,90 poin di 27.740,26, setelah dibuka turun 0,26% atau 71,45 poin di posisi 27.881,71.
Sebanyak 8 saham menguat, 41 saham melemah, dan 1 saham stagnan dari 50 saham yang diperdagangkan di Hang Seng hari ini.
Saham China Shenhua Energy Co. Ltd. yang anjlok 3,55% memimpin pelemahan saham pada indeks Hang Seng di akhir perdagangan, diikuti oleh BOC Hong Kong Holdings Ltd. (-1,79%).
Mayoritas sektor melemah pada perdagangan hari ini, dengan emiten properti dan industri berada di antara penekan terbesar.
Pada Minggu (3/9), Korea Utara mengklaim telah melakukan uji coba nuklir keenam dan terkuat, yang dikatakan sebagai sebuah bom hidrogen berteknologi maju untuk rudal berjangkauan jarak jauh.
Pernyataan Korut tersebut mendorong respon dari Amerika Serikat (AS). Presiden Donald Trump mengancam meningkatkan sanksi ekonomi serta menghentikan perdagangan dengan negara manapun yang melakukan bisnis dengan Korea Utara, sedangkan Menteri Pertahanan AS James Mattis menyatakan bahwa AS memiliki banyak opsi militer.
Pasar Hong Kong telah meningkat lebih dari satu kuartal sepanjang tahun ini, didukung pertumbuhan laba emiten China yang mencerminkan pemulihan ekonomi China yang kuat.
Namun, pakar strategi UBS Gao Ting mengingatkan bahwa kenaikan harga bahan baku, yang membantu mendorong laba emiten perusahaan sumber daya China, dapat menekan margin di sektor hilir tertentu seperti pembangkit listrik, petrokimia, pengolahan makanan dan pakaian jadi.