Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang Sukuk Negara: Ini Proyeksi Analis Untuk Lelang Selasa (29/8/2017)

MNC Sekuritas memperkirakan penawaran yang masuk dalam lelang sukuk negara pada hari ini, Selasa (29/8/2017) akan berkisar antara Rp10 triliun hingga Rp15 triliun dengan penawaran terbesar pada seri tenor pendek.

Bisnis.com, JAKARTA--MNC Sekuritas memperkirakan penawaran yang masuk dalam lelang sukuk negara pada hari ini, Selasa (29/8/2017) akan berkisar antara Rp10 triliun hingga Rp15 triliun dengan penawaran terbesar pada seri tenor pendek.

Pemerintah akan kembali menggelar lelang rutin lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2017.

Lima seri tersebut terdiri atas satu seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara - Syariah) dan empat seri PBS (Project Based Sukuk) dengan target penerbitan Rp5 triliun, turun dari target sebelumnya Rp6 triliun. Kelimanya merupakan lelang reopening.

Berikut kelima seri tersebut:

SPN-S 02022018 (Diskonto; 2 Februari 2018);
PBS013 (6,25000%; 15 Mei 2019);
PBS014 (6,50000%; 15 Mei 2021);
PBS011 (8,75000%; 15 Agustus 2023); dan
PBS012 (8,87500%; 15 November 2031).

I Made Adi Saputra, Analis Obligasi MNC Sekuritas, memperkirakan jumlah penawaran yang masuk akan berkisar antara Rp15 triliun hingga Rp20 triliun.

"Jumlah penawaran terbesar akan didapati pada Surat Perbendaharaan Negara seri SPN-S 02022018 serta pada PBS013," tulisnya dalam riset harian, Selasa (29/8/2017).

Berdasarkan kondisi di pasar sekunder menjelang pelaksanaan lelang, pihaknya memperkirakan tingkat imbal hasil yang akan dimenangkan pada lelang hari ini adalah sebagai berikut (dalam %):

SPN-S 02022018 berkisar antara 5,31250 - 5,40625;
PBS0013 berkisar antara 6,50000 - 6,59375;
PBS0014 berkisar antara 6,71875 - 6,81250;
PBS0011 berkisar antara 7,00000 - 7,09375; PBS0012 berkisar antara 7,68750 - 7,78125.

Aadapun, pada lelang Sukuk Negara sebelumnya, pemerintah meraup dana senilai Rp5,71 triliun dari jumlah penawaran yang masuk senilai Rp17,56 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper