Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia serius menangani kampanye negatif penggunaan minyak sawit di kawasan Eropa dan Amerika dengan melakukan lima langkah strategis.
Kelima langkah tersebut disampaikan oleh Kementerian Perindustrian dalam saluran obrolan yang diterima Bisnis.com, Kamis 24 Agustus 2017, dengan melakukan upaya bersama Kementerian Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia.
Pertama, Pemerintah Indonesia-Malaysia melakukan pembahasan kampanye bersama untuk menghadapi kampanye negatif penggunaan minyak sawit di kawasan Eropa dan Amerika termasuk terhadap resolusi parlemen Eropa dan Norway.
Kedua, saling berkoordinasi menghadapi tarif dan nontarif barier yang dipasang negara negara India yang menaikkan Bea Masuk 100% menjadi 15%, dan Amerika yang mewacanakan pengenaan antidumping untuk biodiese.
Ketiga, bersama-sama mendorong agar China bisa menggunakan biodiesel 5% agar dapat mengurangi trade deficit dengan Indonesia dan Malaysia sekaligus sebagai energi yang ramah lingkungan
Keempat, melakukan riset untuk memitigasi upaya pembatasan senyawa karsinogenik zat yang memicu kanker.
Kelima, menyepakati percepatan penguatan kelembagaan negara produsen CPO ATAU Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) dan mendorong agar lembaga ini bermanfaat untuk pengembangan nilai tambah/ hilirisasi CPO dan pada saatnya mengundang 7 negara produsen lain termasuk Thailand, Kolombia, Nigeria, Papua New Guinea, Pantai Gading, Honduras dan Guatemala termasuk mengundang FGD dalam waktu dekat di Bali.