Bisnis.com, JAKARTA—Lelang Surat Utang Negara pada hari ini, Selasa (25/7/2017) berlangsung ramai dengan total penawaran investor mencapai Rp35,99 triliun dan total penawaran yang dimenangkan pemerintah mencapai Rp21,05 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, hasil lelang kali ini meningkat dibandingkan lelang dua pekan yang lalu. Pada lelang saat itu, pemerintah menyerap dana Rp17 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp33,68 triliun.
Dari kelima seri yang dilelang hari ini, penawaran terbesar diterima oleh seri FR0059 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2027, yakni hampir Rp9 triliun dengan rentang yield antara 6,91% hingga 7,07%. Seri ini pun mendominasi porsi penyerapan pemerintah mencapai Rp5,75 triliun dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,94%.
Penawaran terbesar selanjutnya adalah pada seri FR0061 yakni senilai Rp8,67 triliun. Surat utang yang jatuh tempo pada 15 Mei 2022 tersebut memperoleh penawaran yield antara 6,7% hingga 6,9%. Pemerintah menyerap Rp3,5 triliun dari penawaran di seri ini dengan yield rata-rata 6,74%.
Selanjutnya, yakni seri SPN12180412 dengan total penawaran Rp6,65 triliun dan rentang yield antara 5,6% hingga 5,9%. Seri ini diserap pemerintah sebesar 3,05 triliun dengan yield hampir 5,70% dan tanggal jatuh tempo pada 12 April 2018.
Seri FR0074 yang merupakan seri dengan tenor terpanjang yakni hingga 15 Agustus 2032 ini memperoleh penawaran lebih rendah, yakni Rp5,8 triliun. Rata-rata yield yang diminta investor pada seri ini paling tinggi dibandingkan seri lainnya, yakni antara 7,28% hingga 7,42%.
Meski demikian, pemerintah menyerap penawaran di seri ini cukup besar, mencapai Rp3,75 triliun, lebih tinggi dibandingkan seri SPN12180412 dan FR0074 yang justru memperoleh penawaran lebih tinggi.
Yield rata-rata yang dimenangkan pemerintah pada seri ini pun paling tinggi dibandingkan yang lain, yakni 7,33%.
Terakhir, seri SPN03171026 untuk tenor terpendek yakni hingga 26 Oktober 2017 memperoleh penawaran paling rendah, yakni Rp5,85 triliun. Investor menawarkan yield antara 4,85% hingga 5,2% untuk seri ini.
Meski demikian, pemerintah memenangkan hingga Rp5 triliun pada seri ini, atau tertinggi kedua setelah seri FR0059. Yield rata-rata yang dimenangkan pemerintah untuk seri ini yakni 5,03%.