Bisnis.com JAKARTA – Usai memperoleh persetujuan pemegang saham Macmahon Holdings Limited, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) melalui PT Amman Mineral Nusa Tenggara akan menguasai 44,3% saham di perusahaan asal Australia tersebut.
MEDC dalam keterangan resminya mengungkapkan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) melaporkan bahwa pemegang saham MacMahon Holdings Limited yang berbasis di Australia dan terdaftar di Bursa Australia, telah menyetujui usulan akuisisi 44,3% MAH oleh AMNT dimana sejauh ini merupakan satu-satunya saham terbesar di MAH.
Sebagai gantinya, MAH akan membeli peralatan bergerak AMNT dan menyediakan jasa penambangan kontrak untuk tambang Batu Hijau milik AMNT.
MAH adalah penyedia terkemuka layanan penambangan yang beragam dan komprehensif untuk klien blue chip di Australia, Indonesia dan belahan dunia lainnya.
MAH juga memiliki pengalaman yang luas di pertambangan permukaan dan bawah tanah. Ini merupakan pencapaian penting bagi perusahaan Indonesia untuk bisa berhasil berinvestasi di perusahaan kelas satu yang terdaftar di Australia dibawah proses akuisisi yang kompetitif.
Hilmi Panigoro, Presiden Direktur MEDC mengatakan dia senang dengan pencapaian kinerja yang kuat di kuartal I/2017 ini, dimana produksi dan keuntungan perseroan jauh melampaui tahun sebelumnya.
Baca Juga
“Saya juga sangat senang melihat perkembangan proyek utama Blok A yang sudah mendapatkan bantuan finansial, dan didapatkannya persetujuan oleh pemegang saham MacMahon atas proposal dari AMNT.
MacMahon memiliki kemampuan khusus dalam perencanaan, perancangan dan teknologi pertambangan yang mana akan sangat mendukung strategi AMNT dalam meningkatkan daya saing investasi lapangan dan operasinya,” katanya dalam keterangan resminya, Jumat (14/7/2017) malam.
Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan Rabu (12/7/2017) di Perth Australia, pemegang saham Macmahon Holdings Limited menyetujui rencana perusahaan untuk mengakuisisi peralatan tambang dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara yang merupakan anak usaha MEDC.
Selain itu, pemegang saham juga menyetujui rencana Macmahon untuk menerbitkan saham baru sebanyak 954 juta saham yang akan diserap oleh anak usaha AMNT yakni Amman Mineral Contractors Pte. Ltd. (AMC).
Di Indonesia, Macmahon juga merupakan kontraktor tambang emas Martabe di Sumatra Utara dengan durasi kontrak 5 tahun dari Januari 2016 dari PT Agincourt Resources.
Sementara, di Australia, Macmahon menjadi kontraktor sejumlah pertambangan antara lain tambang tembaga dan emas Tropicana, tambang emas Telfer dan tambang emas St. Ives di Australia Barat. Selain itu, Macmahon juga menjadi kontraktor tambang batu bara Byerwen di Bowen Basin, Queensland Australia.
Chairman Macmahon Jim Walker mengatakan persetujuan pemegang saham tersebut menjadi salah satu pijakan untuk evolusi perusahaan ke dalam bisnis yang jauh lebih besar.
“Kami sangat senang dengan hasil hari ini. Memaksimalkan nilai untuk semua pemegang saham adalah yang paling penting bagi kami dan kami sangat yakin transaksi ini adalah kesempatan menarik untuk Macmahon dan pemegang saham,” katanya dalam keterangan resminya, Rabu (12/7/2017).
Sementara itu, CEO Macmahon Michael Finnegan mengucapkan terima kasih kepada klien existing Macmahon yang ada untuk dukungan yang mereka berikan selama ini bagi perkembangan perusahaan.
“Kami berterima kasih atas dukungan dan dorongan yang diberikan oleh klien kami yang ada. Kami tetap benar-benar berkomitmen untuk memberikan janji kami dimana pun kami beroperasi. Kami berharap untuk membangun hubungan kerja yang sangat baik,” ujarnya.
Adapun, persetujuan pemegang saham pada Rabu (12/7/2017) berarti bahwa penyelesaian transaksi AMNT sekarang menyisakan kondisi preseden yang telah digambarkan Macmahon pada 10 Juli 2017, dimana transaksi AMNT akan diselesaikan sebelum akhir Juli 2017.
AMNT sebelumnya telah menandatangani perjanjian awal (head of agreement/ HOA) terkait transaksi tersebut dengan Macmahon Holdings Limited. –sebuah perusahaan yang listing di bursa Australia dengan kode MAH--. Perjanjian tersebut terungkap dalam keterangan resmi Macmahon yang dipublikasikan 1 Maret 2017.
Melalui perjanjian tersebut, Macmahon akan menjadi kontraktor tambang Batu Hijau dengan durasi life-time dari 1 Januari 2018. Perjanjian juga termasuk kontraktor tambang untuk proyek ekspansi dan pengembangan area potensial termasuk blok Elang dan blok Nangka.
Pada 8 Mei 2017, perusahaan yang terafiliasi dengan MEDC yakni PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dan Macmahon menandatangani perjanjian dokumen yang mengikat (binding documentation).
Macmahon akan menerbitkan 954 juta saham dengan harga 0,203 dolar Australia per lembar saham untuk Amman Mineral Contractors Pte. Ltd. (AMC). Sebanyak 65% saham AMC dimiliki oleh AMNT, dan 35% dimiliki oleh PT AP Investment. AMC, perusahaan yang berbasiskan di Singapura akan memiliki 44,3% saham di Macmahon.