Bisnis.com, JAKARTA – Indeks saham bluechip China berhasil menyentuh level tertinggi dalam 19 bulan pada perdagangan hari ini, Jumat (14/7/2017) di saat investor mencari perusahaan dengan fundamental yang solid di tengah koreksi yang berkepanjangan pada saham-saham berkapitalisasi kecil.
Indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir menguat 0,44% atau 16,17 poin ke 3.703,09, setelah dibuka turun 0,12% di posisi 3.682,62.
Adapun, indeks Shanghai Composite ditutup naik 0,13% atau 4,25 poin ke level 3.222,42, setelah dibuka dengan pelemahan 0,19% di posisi 3.212,03.
Sepanjang pekan ini, indeks CSI 300 telah menguat 1,3%, sedangkan indeks Shanghai Composite naik 0,1%.
Di sisi lain, indeks start-up teknologi ChiNext merosot 4,9% sekaligus mencatatkan pekan terburuk sejak Juli 2016, di saat proyeksi laporan laba paruh pertama yang kurang bergairah memperdalam kekhawatiran mengenai prospek pertumbuhan perusahaan.
Sementara itu banyak saham berkapitalisasi kecil yang turun, dengan pelemahan sebesar 30% atau lebih selama pekan terakhir.
“Kami tidak melihat alasan mengapa investor akan menanamkan uang di saham itu untuk saat ini, mengingat ekspektasi hasil yang lebih kecil pada perusahaan-perusahaan ini di tengah kondisi likuiditas yang ketat,” kata Yan Kaiwen, seorang analis dari China Fortune Securities, seperti dikutip dari Reuters.
Para investor semakin menyingkirkan perdagangan spekulatif serta menempatkan uang di perusahaan yang menghasilkan laba yang dapat diprediksi.
Sentimen pasar juga terdorong oleh kinerja perdagangan China pada bulan Juni yang lebih baik dari perkiraan. Hal ini menunjukkan ekonomi Negeri Panda ini yang bertahan dengan baik berkat kokohnya permintaan global.
Dalam dolar AS, ekspor China naik 11,3% pada Juni 2017. Angka itu lebih besar dari prediksi dalam survei Bloomberg untuk kenaikan sebesar 8,9%. Adapun impor Juni naik 17,2%.