Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia bergerak naik memperpanjang pekan terbaiknya sejak Maret, di saat para investor menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) dan laporan keuangan dari sejumlah bank terbesar di AS.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% pada pukul 2.05 siang wkatu Tokyo (pukul 12.05 WIB), memperpanjang penguatannya pekan ini menjadi 2,6%.
Pergerakan saham di Jepang, Australia, dan Korea Selatan menguat menjelang akhir pekan ini, ditandai oleh komentar dovish dari para pembuat kebijakan AS yang juga membebani dolar.
Indeks Topix Jepang naik 0,5% saat yen terdepresiasi 0,2% ke posisi 113.45, indeks S&P/ASX 200 Australia menanjak 0,5%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,2%.
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average mencapai level tertinggi baru setelah Gubernur The Federal Reserve Janet Yellen mengulangi keiginannya untuk memperketat kebijakan secara bertahap.
Fokus investor saat ini tertuju pada rilis data inflasi AS yang diperkirakan dapat menentukan arah jangka pendek greenback. Di depan Kongres AS, Yellen menyampaikan pernyataan yang mengisyaratkan bahwa bank sentral AS tersebut tidak akan terburu-buru dalam mengetatkan kebijakan moneter.
Baca Juga
Oleh karenanya, tanda-tanda kenaikan inflasi AS dapat memperkuat pandangan bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih cepat, sehingga akan mendorong imbal hasil obligasi dan dolar.
Investor juga menantikan laporan keuangan JPMorgan Chase & Co, Wells Fargo & Co, dan Citigroup Inc. serta rilis angka penjualan ritel dan produksi industri AS.