Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pemilik brand Sari Roti, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. memastikan akan menggelar rights issue dalam waktu dekat setelah hari ini, Jumat (7/7/2017) memperoleh persetujuan dari pemegang saham perseroan.
Perseroan baru saja menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa dengan agenda perserujuan rencana rights issue tersebut, serta perubahan
Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 1,15 miliar saham baru dalam Penawaran Umum Terbatas Pertama dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) ini dengan nilai nominal per saham sebesar Rp20.
Cherie Theosarata, Head of Investor Relation Nipon Indosari Corporindo, mengatakan setelah memperoleh persetujuan dari pemegang saham, perseroan baru akan menyusun rencana jadwal penerbitan saham baru tersebut serta target harga penawarannya.
Pada perdagangan Kamis (6/7/2017), saham emiten dengan kode ROTI ini ditutup pada harga Rp1.225 per saham. Jika dihitung berdasarkan harga tersebut, ROTI berpotensi meraup dana segar senilai Rp1,4 triliun.
Dirinya belum dapat mengungkapkan secara detail target dana yang diharapkan dari aksi korporasi ini. Namun, perseroan telah menetapkan dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk penguatan modal kerja guna pembangunan sejumlah pabrik baru.
“Untuk detailnya terkait detail rights issue kita harus menunggu prospektus. Mohon bisa ditunggu,” katanya usai RUPSLB, Jumat (7/7/2017).
Perseroan berencana membangun antara empat hingga lima pabrik baru untuk lini produksi roti tawar dan roti manis. Cherie enggan mengungkapkan lokasi persisnya, tetapi secara umum berada di Indonesia dan Filipina.
Selain itu, perseroan juga berencana membangun satu pabrik khusus untuk memproduksi roti beku, pastries, dan kue yang berlokasi di Indonesia.
Ekspansi pabrik ke Filipina merupakan kelanjutan dari kerja sama perusahaan patungan antara ROTI dengan Monde Nissin Corporation sejak awal 2016 lalu. Selain itu, perseroan membutuhkan pabrik baru di dalam negeri untuk memperkuat penetrasi pasar. Adapun, untuk tahun ini saja perseroan akan menambah hingga total 45 varian produk roti baru.
Berdasarkan prospektus ringkas yang diterbitkan perseroan pada akhir Mei lalu, jumlah saham baru yang dilepaskan tersebut setara dengan dengan 23% dari total modal disetor dan ditempatkan setelah rights issue tersebut. Bila pemegang saham tidak mengeksekusi haknya, maka akan terkena efek dilusi sebesar 18,52%.