Bisnis.com, JAKARTA — PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) menginginkan harga saham kembali ke level saat penawaran umum perdana atau senilai Rp1.500 per saham dengan melakukan buyback saham.
Direktur Utama Mitra Pinasthika Mustika Rudy Halim mengatakan harga saham mencerminkan fundamental perusahaan. Menurutnya, bila harga saham di bawah fundamental perusahaan, investor sulit percaya dengan kondisi perusahaan.
"Buyback dilakukan karena harga saham kami terlalu murah dan di bawah harga IPO. Mungkin harga rendah karena mekanisme pasar yang tidak diketahui," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (7/6/2017).
Sebagain informasi, dalam empat tahun terakhir, grup Saratoga ini cukup rutin melakukan buyback saham. Pada September 2013, MPMX melakukan buyback saham dengan nilai sekitar Rp1.181 per saham sebanyak 54,19 juta saham, dengan nilai Rp64 miliar. Lalu pada Maret 2014, buyback kembali dilakukan sebanyak 7,7 juta saham, senilai Rp1.500 per saham dengan total nilai pembelian Rp142,7 miliar.
Meskipun buyback telah dilakukan beberapa kali, saham emiten otomotif ini justru sempat anjlok ke level paling dalam hingga Rp378 per saham pada November 2015. Tak ingin harga saham semakin rendah, MPMX kembali melakukan pembelian saham pada Desember 2015 dengan harga Rp420,54 per saham, sebanyak 11,61 juta saham dengan nilai Rp4,88 miliar.
Tahun ini, perseroan melakukan buyback saham sebanyak-banyaknya Rp120 miliar dengan nilai pembelian kembali saham maksimal senilai Rp1.200 per saham. Sepanjang tahun berjalan, saham MPMX tumbuh 6,71% dari posisi Rp820 per saham menuju level Rp875 per saham pada penutupan perdagangan Kamis (6/7/2017).
Ini Alasan Mitra Pinasthika (MPMX) Lakukan Buyback Saham Lagi!
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) menginginkan harga saham kembali ke level saat penawaran umum perdana atau senilai Rp1.500 per saham dengan melakukan buyback saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Riendy Astria
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
14 jam yang lalu