Bisnis.com, JAKARTA--Emiten-emiten yang bergerak sektor perkebunan tengah berjuang untuk mencatatkan kinerja yang lebih baik hingga akhir tahun ini.
Analis Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menuturkan tidak semua emiten mampu bertahan di tengah rendahnya harga komoditas. Namun, saat penguatan harga mulai terjadi, beberapa emiten langsung merespon positif dan berdampak pada perbaikan kinerja.
"Saat ada penguatan harga [CPO] Astra Agro Lestari (AALI) langsung menguat, itu terdeteksi dari laporan keuangan yang dicatatkan," ungkapnya, Sabtu (24/6/2017).
Pada Maret 2017, pendapatan AALI naik 48,8% year on year menjadi Rp4,49 triliun. Adapun pendapatan itu, bersumber dari penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunnya senilai Rp3,68 triliun, inti sawit dan turunannya Rp810,77 miliar, dan produk lainnya Rp755 juta.
Selain AALI, sambung Alfred, PT London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) juga mampu menyerap potensi penguatan harga. Dia merekomendasi AALI dan LSIP.
Pada kuartal I/2017, penjualan LSIP mencapai Rp1,46 triliun, tumbuh 82,1% dari posisi Rp804 miliar. Sementara itu, laba periode berjalan LSIP per Maret 2017 mencapai Rp374,8 miliar, melejit 643,7% dari posisi Rp50,4 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.