Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (21/6/2017).
Rupiah ditutup melemah 0,20% atau 26 poin ke Rp13.318 per dolar AS, setelah dibuka dengan pelemahan 0,12% atau 16 poin di posisi 13.308.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.297 – Rp13.338 per dolar AS.
Adapun pada perdagangan Selasa (20/6), rupiah ditutup terdepresiasi 0,08% atau 10 poin di posisi 13.292 per dolar AS, terbebani oleh penguatan dolar AS.
Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama kemarin ditutup menguat 0,22% di posisi 97,760.
Namun sore ini indeks dolar melandai 0,10% atau 0,099 poin ke 97,661 pada pukul 16.21 WIB, setelah dibuka turun 0,04% atau 0,042 poin di level 97,718.
Baca Juga
Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini di saat mayoritas mata uang lainnya di Asia terpantau terdepresiasi.
Won Korea Selatan memimpin pelemahan kurs Asia hari ini dengan 0,75%, diikuti oleh peso Filipina sebesar 0,44% dan dolar Taiwan yang melemah 0,24%.
Mata uang won Korsel memimpin pelemahan pada mata uang Asia hari ini seiring turunnya performa indeks saham regional untuk pertama kalinya pekan ini menyusul merosotnya harga minyak mentah.
Harga minyak mentah turun sekitar 2% pada perdagangan Selasa, terbebani kabar kenaikan pasokan oleh beberapa produsen utama yang menggerogoti upaya OPEC dan produsen lainnya untuk menstabilkan pasar melalui penurunan output.
Harga minyak WTI kontrak Agustus 2017 hari ini lanjut turun 0,21% ke US$43,42 per barel pada pukul 16.30 WIB. Adapun patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Agustus 2017 lanjut melemah 0,35% atau 0,16 poin ke US$45,86 per barel.