Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi China Turun, Harga Seng Menguat

Harga seng meningkat seiring dengan pengetatan produksi di China sebagai pemasok sekaligus konsumen terbesar di dunia.
Baja ringan/Istimewa
Baja ringan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Harga seng meningkat seiring dengan pengetatan produksi di China sebagai pemasok sekaligus konsumen terbesar di dunia.

Pada penutupan perdagangan Jumat (19/6/2017), harga seng di bursa London Metal Exchange (LME) naik 22 poin atau 0,88% menuju US$2.527 per ton. Sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), harga menurun 1,90%.

Tahun lalu, bahan pelapis anti karat ini melonjak 57,84% dan ditutup di level US$2.576 per ton pada 30 Desember 2016.

Data Biro Statistik Nasional menunjukkan pembuatan seng olahan pada Mei 2017 turun 9,9% secara year on year (yoy) menjadi 481.000 ton. Sementara produksi bijih seng turun 1,7% yoy menjadi 2,44 juta ton sepanjang Januari 2017—Mei 2017.

CRU Group menyampaikan smelter China terus menurunkan kapasitas produksi sejak Maret 2017 karena nilai penjualan tidak menutup ongkos pengolahan. Sentimen ini membuat pasokan di Negeri Panda semakin ketat.

Sementara impor seng olahan melonjak ke level tertinggi lebih dari 12 bulan pada April 2017. Volume impor diperkirakan akan meningkat ke depannya.

Menurut CRU, seng sempat melonjak 60% pada tahun lalu mengikuti tren bijih besi dan baja. Namun, pada 2017 harga seng kehilangan momentum mengikuti pelemahan pasar sektor baja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper