Bisnis.com, JAKARTA--Korporasi tambang, PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT), membidik peningkatan produksi batu bara sebesar 27% menjadi 1,4 juta ton pada 2017 dibandingkan dengan 1,1 juta ton pada 2016.
Direktur Utama Golden Eagle Energy Roza Permana mengatakan, target produksi itu berasal dari dua lokasi tambang perusahaan antara lain di Sumatra sebesar 500.000 ton dan di Kalimantan 900.000 ton.
“Sampai saat ini, realisasi di 2 lokasi itu 30% sudah tercapai,” kata Roza dalam paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (5/6).
Dari target itu, perusahaan menargetkan pendapatan sekitar Rp200 miliar pada 2017 dibandingkan dengan Rp56 miliar pada 2016. Perusahaan mengharapkan dapat membukukan laba bersih pada 2017 setelah membukukan kerugian pada 2016.
Sebagai gambaran, pendapatan perusahaan meningkat 95% pada 2016 dibandingkan dengan Rp28,77 miliar pada 2015. Peningkatan pendapatan itu disebabkan membaiknya harga jual batu bara pada tahun lalu.
Tambang perusahaan di Sumatra itu dikelola oleh anak usaha, PT Triaryani yang beroperasi secara komersial sejak 2014 dan tambang di Kalimantan dikelola oleh PT International Prima Coal yang berproduksi sejak 2010.
Roza mengatakan, strategi pemasaran perusahaan antara lain fokus pada peningkatan penjualan domestik guna merespon program pembangunan pembangkit listrik yang dicanangkan pemerintah, selain tetap melakukan penjualan ekspor.
