Bisnis.com, JAKARTA - PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. menyiapkan anggaran belanja modal 12 juta euro hingga13 juta euro untuk menambah mesin pengolahan coklat dan lemak kakao.
Ari Sutanto, Direktur Bumi Teknokultura Unggul, menuturkan perseroan mengantongi penjualan Rp748,08 miliar dan laba bersih tahun berjalan Rp2,24 miliar pada 2016.
"Hasil penjualan yang dominan adalah dari penjualan cocoa cake dan cocoa butter yang merupakan hasil produksi dari PT Golden Harvest Cocoa Indonesia, anak usaha dari Golden Harvest Cocoa Pte Ltd yang merupakan entitas anak perseroan," tuturnya dalam laporan hasil paparan publik kepada Bursa Efek Indonesia pada Rabu (31/5/2017).
Saat ini, lanjutnya, aktivitas industri pengolahan biji kakao telah menjadi bidang usaha utama emiten berkode saham BTEK ini. Sebelumnya, perseroan bergerak di bidang kehutanan dengan menggenggam hak pengelolaan hutan (HPH).
Untuk ekspansi industri pengolahan kakao, BTEK menyiapkan belanja modal sebesar 12 juta euro hingga 13 juta euro.
Sebagian besar, kata Ari, digunakan untuk investasi penambahan mesin guna memperbanyak varian produk berupa bubuk coklat alkalisasi (alkalized cocoa powder) dan lemak kakao yang dideodorisasi (deodorized butter). "Kedua varian produk itu memiliki nilai jual dan permintaan yang lebih tinggi."
Pada tahun ini, BTEK berharap keuntungan bersih dapat berada pada level 5%-10%. Meskipun demikian, bisnis berbasis komoditas sangat tergantung pada fluktuasi harga yang sangat bervariasi.