Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA SAHAM 19 MEI: Sentimen Aset Berisiko Terangkat, IHSG Menguat di Akhir Sesi I

IHSG menguat 0,39% atau 22,12 poin ke level 5.667,57 di akhir sesi I, setelah dibuka turun tipis 0,03% atau 1,91 poin di level 5.643,54.
Karyawan memantau perkembangan indeks harga saham gabungan (IHSG), di galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/5)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan memantau perkembangan indeks harga saham gabungan (IHSG), di galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/5)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (19/5/2017).

IHSG menguat 0,39% atau 22,12 poin ke level 5.667,57 di akhir sesi I, setelah dibuka turun tipis 0,03% atau 1,91 poin di level 5.643,54.

Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.630,07 - 5.669,58.

Sebanyak 169 saham menguat, 122 saham melemah, dan 256 saham stagnan dari 547 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor infrastruktur (+1,13%) dan properti (+1,07%). Adapun, sektor perdagangan turun tipis 0,03%.

Di pasar regional, indeks FTSE Straits Time Singapura siang ini terpantau turun tipis 0,04%, indeks SE Thailand naik 0,13%, indeks PSEi Filipina melandai 0,09%, sedangkan indeks FTSE Malay KLCI menguat 0,21%.

Seperti dilansir Bloomberg, pergerakan bursa saham Asia berbalik naik pada perdagangan siang ini, di saat bursa saham Jepang berhasil mengikis pelemahan di awal perdagangan serta para investor mencermati risiko dari krisis politik di Brasil dan Washington.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% pada pukul 12.58 siang waktu Tokyo (pukul 10.58 WIB), sedangkan indeks Topix Jepang menanjak 0,2% setelah meluncur 1,3% pada perdagangan Kamis.

Sementara itu, indeks S&P 500 pada hari Kamis pulih dari aksi jual terbesar dalam delapan bulan, di saat pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berupaya mengatasi kontroversi seputar Rusia yang telah mengancam rencana pemotongan pajak dan belanja infrastruktur.

Sentimen positif untuk aset berisiko juga terbantukan oleh data klaim pengangguran dan manufaktur regional AS yang lebih baik dari perkiraan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau lanjut melemah 0,23% atau 31 poin ke Rp13.387 per dolar AS pada pukul 11.35 WIB.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.385-13.420.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper