Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Harga Emas: Akhir Juni Bisa ke Bawah US$1.200

Harga emas dapat anjlok ke bawah US$1.200 per troy ounce pada akhir Juni 2017 seiring dengan meredanya kecemasan global dan rencana pengerekan suku bunga Federal Reserve.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Harga emas dapat anjlok ke bawah US$1.200 per troy ounce pada akhir Juni 2017 seiring dengan meredanya kecemasan global dan rencana pengerekan suku bunga Federal Reserve.

Pada penutupan perdagangan Jumat (5/5/2017), harga emas gold spot merosot 0,15 poin atau 0,01% menjadi US$1.228,01 per troy ounce. Sementara emas comex kontrak Juni 2017 melesu 1,70 poin atau 0,14% menuju US$1.226,90 per troy ounce.

Dalam laporan bertajuk Gold Demand Trends Q1 2017 yang dilansir akhir pekan lalu, World Gold Council (WGC) menyampaikan permintaan emas global pada kuartal I/2017 mencapai 1.034,50 ton , turun 18,03% year on year (yoy) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sejumlah 1.262 ton, atau rekor tertinggi yang pernah ada.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, menurunnya permintaan emas pada kuartal I/2017 diperkirakan berlanjut sepanjang tahun ayam api. Merosotnya konsumsi akan sejalan dengan melesunya harga batu kuning.

Mengutip laporan Bank Dunia, rerata harga emas pada 2017 akan terkoreksi 1,92% yoy menjadi US$1.225 per troy ounce dari 2016 sebesar US$1.249 per troy ounce. Harga tertekan oleh proyeksi peningkatan suku bunga The Fed yang berencana mengerek suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini.

Menurunnya permintaan emas sebagai aset haven juga disebabkan meningkatnya perekonomian dunia. Berdasarkan data IMF pertumbuhan ekonomi global pada 2017 diperkirakan mencapai 3,7% dari 3,1% pada tahun lalu.

"Pelaku pasar harus berhati-hati, karena landasan penguataan harga emas ialah kecemasan geopolitik. Bila sentimen itu mereda, kemudian perekonomian membaik, maka permintaan otomatis berkurang," tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Minggu (7/5/2017).

Ibrahim memprediksi, harga emas akan melorot ke bawah US$1.200 per troy ounce pada penghujung semester I/ 2017. Sentimen utama yang menekan ialah meredanya kecemasan pasar terhadap sikap Donald Trump sebagai Presiden AS dan peluang pengerekan suku bunga dalam FOMC Juni.

Berdasarkan data Bloomberg, pada Jumat (5/5/2017) probabilitas pengerekan suku bunga dalam Federal Open Market Committee (FOMC) Juni 2017 semakin mencapai 97,5%. Ekspektasi ini melambung akibat FOMC pada Rabu (3/5/2017) memutuskan mempertahankan suku bunga di level 0,75%-1% dan membaiknya data ekonomi Amerika Serikat.

Sejumlah data dan agenda penting AS yang ditunggu pasar pada Jumat (5/5/2017) waktu setempat atau Sabtu (6/5/2017) WIB adalah data pertumbuhan pengangguran bulanan, pertumbuhan upah tenaga kerja non pertanian atau Non Farm Payroll (NFP), dan rerata pendapatan per jam.

Pertumbuhan pengangguran pada April 2017 turun menjadi 4,4% dari bulan sebelumnya sebesar 4,5%. Sementara rerata upah per jam naik menjadi 0,3% dari 0,1% pada Maret 2017.

Adapun data NFP periode April 2017, yang menjadi salah satu patokan The Fed dalam menaikkan suku bunga, meningkat menjadi 211.000 pekerja dari bulan sebelumnya 79.000 pekerja.

Menurut Ibrahim, dalam waktu dekat pasar akan memperhatikan hasil pemilihan umum presiden di Prancis yang berlangsung pada Minggu (7/5/2017), dan penghitungan suara pada Senin-Selasa (8-9/5/2017).

Pada pemilu tahap pertama, Minggu (23/4/2017) salah satu calon presiden Marine Le Pen yang dikenal dengan sikapnya yang anti Islam dan anti Uni Eropa, kalah suara dibandingkan Emmanuel Macron.

"Bila Macron menang, ada kemungkinan harga emas semakin anjlok pekan depan mendekati US$1.200 per troy ounce," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper