Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang yen meningkat ke level lima bulan tertinggi seiring dengan peningkatan permintaan terhadap aset haven dan pelemahan dolar AS.
Pada perdagangan Senin (17/4/2017) pukul 10:34 WIB, mata uang yen naik 0,26% menjadi 108,3 per dolar AS. Ini merupakan level tertinggi sejak 11 November 2016. Sementara itu, indeks dolar AS merosot 0,14% menuju 100,37, posisi terendah sejak 31 Maret 2017.
Todd Elmer, foreign-exchange strategist Citigroup Inc., di Singapura, menyampaikan ketegangan politik antara Korea Utara dan Amerika Serikat memperkuat permintaan aset haven seperti yen.
“Investor sedang beralih dari aset-aset berisiko ke mata uang safe haven seperti yen. USD-JPY akan mengalami penurunan lebih lanjut,” tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (17/4/2017).
Ada informasi dari dua sumber yang dekat dengan Gedung Putih, Trump bakal mempertimbangkan aksi militer termasuk serangan tiba-tiba ke Pyongyang. Hubungan kedua negara semakin memburuk setelah Korut menembakkan rudal balistik pada Minggu (16/4), meskipun mengalami kegagalan.
Selain itu, JPY terdorong pelemahan USD akibat merosotnya data inflasi AS. Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/ CPI) periode Maret 2017 turun 0,3% dari bulan sebelumnya. Ini merupakan deflasi pertama kalinya selama lebih dari setahun.