Bisnis.com, JAKARTA- Harga CPO kontrak Juni 2017 di Bursa Malaysia kemarin (5/4/2017) berada di level 2.714 ringgit Malaysia/mt atau meningkat sekitar 2,6% dibanding akhir pekan lalu.
Harga CPO mendapatkan sentimen positif dari antisipasi investor terhadap proyeksi meningkatnya permintaan dari India dan negara-negara di Timur Tengah menjelang Ramadhan.
Sementara itu, ujarnya, data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengungkapkan bahwa stok minyak sawit Indonesia pada akhir 2016 sebesar 3,75 juta ton, sementara itu produksi minyak sawit sebesar 35,57 juta ton (32,52 juta ton CPO dan 3,05 CPKO).
Harga rata-rata sepanjang tahun 2016 sebesar US$700/mt atau naik 14% dibandingkan dengan harga rata-rata 2015 sebesar US$614/mt.
“Kenaikan harga jual CPO menopang kinerja emiten perkebunan sepanjang 2016, diantaranya AALI yang mencatat kenaikan laba bersih sebesar 224%, SIMP naik sebesar 103%, dan SGRO yang laba bersihnya naik 78,49% yoy,” tulis HP Financials dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (6/4/2017).
Namun, tambahnya, curah hujan yang cukup baik pada akhir 2016 berpotensi mendorong produksi TBS, dan meningkatkan kembali pasokan sehingga berisiko menekan harga CPO tahun ini.