Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Kamis (6/4/2017).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- MSKY Berencana Rights Issue 1,29 Miliar Saham
PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) berencana melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (rights issue) sebanyak-banyaknya 1.295.045.766 saham dengan nominal Rp100. Penambahan modal dengan HMETD ini memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari Pemegang Saham Luar Biasa yang akan diselenggarakan pada 12 Mei 2017. Seluruh dana yang diperoleh dalam rangka penambahan modal dengan HMETD ini akan dipergunakan untuk modal kerja, sedangkan saham baru yang diterbitkan dalam rangka penambahan modal dengan HMTED sebagian akan dipergunakan untuk konversi uang muka setoran modal menjadi saham perseroan. Perseroan berencana untuk menggelar rights issue ini pada semester kedua tahun ini.
- RUPS SSIA Setujui Divestasi Tol Cipali
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melakukan divestasi lini bisnis jalan tolnya di ruas Cikopo—Palimanan kepada PT Astratel Nusantara. Sehingga perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) yang telah dilakukan bersama Astratel bisa dilanjutkan dengan penandatanganan akta jual beli (AJB). Perseroan sudah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) bersyarat dengan Astratel Nusantara, anak usaha PT Astra International Tbk, pada Januari lalu. Pada prinsipnya, Astratel sudah siap untuk mengambil alih 60% saham perseroan pada PT Baskhara Utama Sedaya (BUS), tinggal menunggu persetujuan pemegang saham SSIA. SSIA akan mendapatkan dana Rp2,56 triliun dari transaksi itu, masing-masing Rp2,34 triliun dari PT Karsa Sedaya Sejahtera (KSS) dan Rp233 miliar dari NRCA.
- Triwulan I 2017 MDLN Jual Lahan Industri 16,76 Ha
PT Modernland Realty Tbk (MDLN) melalui anak usahanya yakni PT Modern Industrial Estate telah membukukan penjualan lahan industri seluas 16,76 hektar selama kuartal pertama tahun ini. MDLN berhasil merealisasikan tujuh transaksi yang diperoleh dari empat perusahaan lokal, dua perusahaan China dan satu perusahaan Singapura. Penjualan lahan tersebut berlokasi di kawasan industri perseroan yakni Modern Cikande Industrial Estate di Banten. Perusahaan asal Singapura itu bergerak di sektor energi dan membeli porsi terbesar, yakni 6 hektar, dari total penjualan kuartal pertama MDLN sebesar 16,76 hektar. Sektor lainnya yang ikut membeli di antaranya industri kimia, logistik, logam, dan makanan.
- PTBA Tidak Akan Eksplorasi Hingga Enam Bulan Mendatang
PT Bukit Asam Persero Tbk (PTBA) menyatakan tidak akan melakukan eksplorasi hingga enam bulan ke depan. Pada sisi lain, perseroan menyiapkan belanja modal sebesar Rp5 triliun pada tahun ini yang sebagian besar ditujukan untuk memperlebar sayap di bisnis ketenagalistrikan dan akuisisi tambang batu bara. Dari jumlah tersebut, sekitar 60% digunakan untuk ekspansi pembangkit listrik dan akuisisi tambang. Adapun, dari rencana itu, sebanyak 10% dialokasikan untuk operasional tambang di Tanjung Enim, Sumatra Selatan, sisanya sekitar 30% digunakan untuk memperkuat infrastruktur pertambangan.
- Laba Bersih JECC Tumbuh 5239%
PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) membukukan pendapatan dan penjualan perseroan pada 2016 sebesar Rp2,04 triliun atau naik 22,89% dibandingkan dengan penjualan dan pendapatan 2015 yang senilai Rp1,66 triliun. Laba kotor perseroan sebesar Rp348,69 miliar atau naik 88,91% dibandingkan 2015 yang sebesar Rp184,58 miliar. Pada 2016 perseroan juga mengalami penurunan rugi selisih mata kurs yang cukup tajam dari Rp38,94 miliar menjadi rugi Rp581,43 juta di 2016. Beban lainnya juga turun menjadi hanya Rp10,60 miliar dari Rp21,18 miliar. Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh hingga 5.239,52% menjadi Rp132,42 miliar dari sebelumnya yang hanya Rp2,48 miliar