Bisnis.com, JAKARTA- First Asia Capital memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (6/4/2017) rawan koreksi.
“IHSG diperkirakan akan bergerak di 5.640 hingga 5.690, rawan koreksi,” kata Analis First Asia Capital David Sutyanto dalam risetnya yang diterima Kamis (6/4/2017).
Dikemukakan pada perdagangan kemarin, perdagangan saham diwarnai aksi ambil untung jangka pendek. IHSG bergerak bervariasi namun berhasil melanjutkan tren penguatannya, ditutup di 5.676,988 atau menguat 25,157 poin (0,44%).
“Penguatan terutama ditopang aksi beli beberapa saham unggulan perbankan seperti BCA dan Mandiri dan saham yang bergerak di sektor konsumsi, seperti Unilever,” kata David.
Sedangkan aksi ambil untung melanda saham tambang batu bara.
Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp6,44 triliun dengan asing mencatatkan pembelian bersih Rp316,37 miliar. Penguatan IHSG kemarin selain ditopang sentimen positif domestik, juga ditopang sentimen eksternal kawasan Asia yang umumnya menguat.
“Terutama bursa saham China yang menguat hingga 1,5% setelah libur dua hari perdagangan sebelumnya, mengantisipasi hasil pertemuan Presiden (AS) Trump dengan Presiden China Xi Jinping,” kata David.
Sementara itu, ujarnya, Wall Street tadi malam kembali terkoreksi setelah bergerak fluktuatif menyusul respon atas rilis pertemuan The Fed bulan sebelumnya dan komentar ketua DPR AS Paul Ryan yang mengindikasikan pembahasan agenda reformasi perpajakan Gedung Putih akan membutuhkan waktu lebih lama.
Indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,20% dan 0,31% di 20648,15 dan 2352,45. Indeks Nasdaq koreksi 0,58% di 5864,48.
Hasil pertemuan The Fed bulan lalu menilai harga saham di Wall Street relatif tinggi dan spekulasi kenaikan bunga FFR akan lebih lambat, dari perkiraan seiring keinginan mengurangi ‘balance sheet’ tahun ini hingga US$4,5 triliun.
Harga minyak koreksi di bawah US$51/barel, setelah data menunjukkan peningkatan cadangan minyak AS pekan lalu.
Sedangkan data tenaga kerja yang keluar tadi malam (ADP) menunjukkan penambahan lapangan kerja Maret lalu hingga 263 ribu di atas perkiraan 184 ribu dan bulan sebelumnya 245 ribu.
“Kondisi pasar saham global yang kurang kondusif, harga minyak mentah yang kembali koreksi. Potensi aksi ambil untung pemodal jangka pendek di sejumlah saham unggulan yang sudah naik tinggi, diperkirakan akan menjadi pemicu IHSG bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini rawan koreksi,” ujarnya.
Di sisi lain, tambahnya, pelaku pasar diperkirakan lebih menyasar saham-saham lapis dua secara selektif yang harganya cenderung tertinggal dan yang masih memiliki isu individual positif.
Harga nikel dan timah di LME tadi malam rebound bisa memicu aksi beli balik atas saham tambang logam.
First Asia Capital mengemukakan saham pilihan pada perdagangan hari adalah:
- ASII 8600-8900 BoW, SL 8400
- TLKM 4200-4300 BoW, SL 4080
- UNVR 43700-46500 Buy, SL 42500
- SMGR 9000-9400 Buy, SL 8500
- PTBA 13600-14200 BoW, SL 13100
- INDF 7900-8300 BoW, SL 7800
- INCO 2280-2420 TB, SL 2200
- RALS 1140-1240 Buy, SL 1060
- ELSA 380-400 Buy, SL 378
- BMTR 520-580 Buy, SL 500