Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Honda Motor Tertekan Penjualan Lesu di AS, Nikkei 225 & Topix Melemah

Pergerakan bursa saham Jepang melemah pada perdagangan pagi ini, Selasa (4/4/2017), tertekan oleh penguatan nilai tukar yen.
Bursa Jepang./Ilustrasi-Bloomberg
Bursa Jepang./Ilustrasi-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Jepang melemah pada perdagangan pagi ini, Selasa (4/4/2017), tertekan oleh penguatan nilai tukar yen.

Indeks Topix hari ini dibuka turun 0,25% atau 3,76 poin di level 1.513,27 dan melemah 0,46% atau 6,94 poin ke 1.510,09 pada pukul 09.29 WIB.

Dari 1.997 saham pada indeks Topix, 567 saham di antaranya menguat, 1.321 saham melemah, dan 109 saham stagnan.

Indeks Nikkei 225 turut melemah 0,39% atau 73,19 poin ke level 18.910,04, setelah dibuka turun 0,26% atau 49,41 poin di 18.933,82.

Sebanyak 64 saham menguat, 156 saham melemah, dan 5 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham Fast Retailing Co. Ltd. yang melorot 1,39% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Nikkei, diikuti oleh SoftBank Group Corp. yang melandai 0,99%, FANUC Corp. yang turun 0,81%, dan Honda Motor Co. Ltd. yang drop 2,54%.

Sementara itu, nilai tukar yen pagi ini terpantau lanjut menguat 0,23% atau 0,25 poin di 110,64 per dolar AS pada pukul 09.49 WIB, setelah kemarin ditutup menguat 0,45% di posisi 110,89.

Seperti dilansir Bloomberg, turunnya performa produsen mobil telah menyeret indeks Topix lebih rendah akibat penguatan yen untuk hari ketiga serta lesunya penjualan kendaraan di AS pada Maret yang menunjukkan adanya pengurangan produksi ke depan.

Indeks Topix Transportation Equipment Index bergerak menuju penurunan hari kelima setelah data di AS menunjukkan merosotnya penjualan mobil dan truk di bawah prediksi.

Saham Honda Motor Co. pun turun setelah penjualan Honda di AS pada Maret melorot 0,7%, meleset dari prediksi untuk kenaikan sebesar 4,9%.

“Kita terus melihat situasi yang sulit untuk bergerak, dengan investor menantikan laporan laba kinerja keuangan dari Jepang dan luar negeri. Penguatan yen akan memberi efek negatif bagi investor,” jelas Seiichi Miura, strategist Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper