Bisnis.com, JAKARTA –Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir sesi I, Senin (3/4/2017) menguat 0,62% atau 34,49 poin ke level 5.602,60.
“Efek rilis data perekonomian,” kata Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (3/4/2017).
Asjaya Indosurya Securities memprediksi hingga akhir perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak di kisaran 5.524–5.623.
Seperti diketahui IHSG menguat hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (3/4/2017), pascarilis data indeks harga konsumen bulan Maret.
Di akhir sesi I, IHSG menguat 0,62% atau 34,49 poin ke level 5.602,60, setelah dibuka dengan kenaikan 0,27% atau 15,24 poin di level 5.583,34.
Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.581,31 - 5.616,94.
Sebanyak 161 saham menguat, 142 saham melemah, dan 237 saham stagnan dari 540 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor perdagangan (+1,55%) dan konsumen (+0,90%).
Adapun, sektor properti dan pertanian bergerak negatif masing-masing dengan pelemahan 1,05% dan 0,19%.
Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini juga baru mengumumkan Indeks Harga Konsumen Maret 2017 mengalami deflasi sebesar 0,02% (mtm).
Dengan angka tersebut, inflasi tahunan menjadi (yoy) 3,61%.
Suhariyanto, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mengungkapkan deflasi agak diluar perkiraan. Bahkan hasil perhitungan BPS telah melampaui perkiraan sejumlah ekonom dan Bank Indonesia yang menyatakan akan terjadi inflasi.
"Karena ada panen raya bisa menetralisir kenaikan tarif listrik rumah tangga 900 VA dan kenaikan harga Pertamax dan Pertalite," ujarnya.
Adapun komponen yang berpengaruh pada deflasi antara lain kelompok bahan pangan yang mengalami deflasi sebesar 0,66% dan transportasi, komunikasi dan jasa keuangan turun sebesar 0,13%.
Sementara itu, komoditas bahan pangan yang mengalami deflasi a.l. cabe merah 0,08%, beras 0,03% komoditas cabe rawit 0,03% dan bawang putih 0,01%.