Bisnis.com, JAKARTA- Indeks dolar Amerika Serikat melemah pada penutupan perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB.
Indeks dolar AS melemah 0,13% ke level 99,627, seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (25/3/2017)..
Indeks dolar AS melemah, ditengah ketidakpastian keberlanjutan RUU Kesehatan yang diusung pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden AS Donald Trump.
RUU Kesehatan tersebut akan menggantikan posisi Obamacare.
RUU tersebut belum bisa melenggang ke parlemen untuk diagendakan pemungutan suara, mengingat suara dari Partai Republik juga belum mencukupi.
Sementara itu harga minyak mentah menguat pada penutupan perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Mei 2017 pada penutupan perdagangan Jumat (24/3/2017) naik US$0,27 atau 0,57% ke US$47,97 per barel.
Brent kontrak mei 2017, menguat US$0,24 atau 0,47% ke US$50,8 per barel.
Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2017, pada penutupan perdagangan Jumat (24/3/2017) menguat UD$1,6 atau 0,13% ke US$1.251,7 per ounce, seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (25/3/2017).
Bursa saham Amerika Serikat mixed pada penutupan perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB.
Indeks The S & P 500 pada penutupan perdagangan Jumat (24/3/2017) melemah 1,98 atau 0,08% ke level 2.343,98.
Dow Jones Industrial Average melemah 59,86 atau 0,29% ke 20.596,72.
Indeks Nasdaq 100 naik 11,05 atau 0,19% ke 5.828,74.
Indeks di bursa saham AS mixed, setelah DPR negara tersebut membatalkan pemungutan suara Jumat sore.
Mengingat suara Republik tidak cukup untuk membawa RUU kesehatan guna merombak Obamacare ke parkemen, untuk dilakukan pemungutan sura.
Voting sedianya dilakukan pada Kamis sore. Kemudian ditunda menjadi Jumat. Namun kembali ditunda karena tak cukup suara.
Sekarang, seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (25/3/2017), Presiden AS Donald Trump fokus pada reformasi pajak, yang dikutip dari Washington Post.
Bursa Eropa melemah pada penutupan perdagangan Jumat (24/3/2017).
Indeks Stoxx Eropa 600 melemah 0,2% pada penutupan perdagangan Jumat.
Bursa Eropa melemah untuk keempat kalinya dalam lima hari perdagangan terakhir.
Pelemahan tersebut menyebabkan indeks menjauh dari level tertinggi 15 bulan pada minggu lalu.
Sebanyak 12 dari 19 kelompok industri berada di zona merah, dan saham energi jatuh paling dalam.
Indeks melemah di saat investor mempertanyakan keberlanjutan realisasi janji kebijakan Presiden AS Donald Trump untuk memompa pertumbuhan ekonomi.
Parlemen menunda pemungutan suara RUU Kesehatan yang akan merombak Obamacare.