Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG 16 MARET: Ikuti Penguatan Bursa Asia, IHSG Berakhir Menguat di Sesi I

Di akhir sesi I, IHSG menguat 0,99% atau 53,68 poin ke level 5.486,06, setelah dibuka dengan kenaikan 0,54% atau 29,53 poin di level 5.461,91.
Karyawan berjalan didekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan berjalan didekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) terus menguat hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (16/3/2017).

Di akhir sesi I, IHSG menguat 0,99% atau 53,68 poin ke level 5.486,06, setelah dibuka dengan kenaikan 0,54% atau 29,53 poin di level 5.461,91.

Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.458,42 - 5.493,59.

Sebanyak 194 saham menguat, 93 saham melemah, dan 252 saham stagnan dari 539 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan dorongan utama dari sektor aneka industri yang menguat 2,34%, diikuti oleh sektor infrastruktur yang menguat 1,40%, dan sektor tambang yang naik 1,22%..

Di bursa regional, indeks FTSE Malay KLCI naik 0,89%, indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 0,74%, indeks SE Thailand menguat 0,74%, sedangkan indeks PSEi Filipina menguat 0,39%.

Reli IHSG yang beriringan dengan bursa saham Asia lainnya menyusul pengumuman keputusan sejumlah bank sentral, termasuk langkah Federal Reserve yang menaikkan suku bunga acuannya.

Seperti dilansir Bloomberg, China mengikuti jejak The Fed dengan menaikkan suku bunganya acuannya. Sementara itu, nilai tukar yen stabil setelah Bank of Japan (BOJ) mempertahankan program pelonggaran moneternya. 

“Dunia membaik. Terdapat sejumlah tanda optimisme pada pasar. Perdebatan di dunia saat ini tentang kenaikan atau pemangkasan suku bunga,” ujar Chris Weston, chief markets strategist IG Ltd, seperti dikutip Bloomberg.

Kamis dini hari tadi, The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps serta memproyeksikan dua kenaikan lebih lanjut tahun ini.

Hanya beberapa jam setelah The Fed, Bank of Japan (BOJ) memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneternya, sehingga meningkatkan pilihan kebijakan yang berbeda antara kedua bank sentral tersebut.

Sementara itu, People’s Bank of China (PBOC) menaikkan biaya pinjaman seiring stabilnya ekonomi. PBOC menaikkan suku bunga yang diberlakukan di operasi pasar terbuka dan pada fasilitas pinjaman jangka menengahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper