Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China cenderung flat pada perdagangan hari ini, Selasa (14/3/2017), menyusul kehati-hatian investor atas serangkaian risiko global yang membayangi data ekonomi China yang kuat.
Indeks Shanghai Composite Ditutup menguat tipis 0,07% atau 2,30 poin ke level 3.239,33 poin, sedangkan indeks CSI 300 ditutup melemah 0,04% atau 1,41 poin ke level 3.456,69.
Investor menunggu hasil keputusan suku bunga acuan Federal Reserve, serta keputusan kebijakan Bank of England dan Bank of Japan. Pasar juga masih memantau pada pemilihan umum di Belanda dan minyak dunia.
Sebagian besar investor mengabaikan data positif dari data ekonomi China. Berdasarkan data yang dirilis pemerintah pada Selasa, output manufaktur China dan investasi aset tumbuh masing-masing 6,3% dan 8,9%, dalam dua bulan pertama tahun ini, melebihi ekspektasi pasar.
"Data hari ini menunjukkan bahwa perekonomian China tetap kuat pada awal 2017. Namun kekuatan ini tetap sangat bergantung pada pertumbuhan investasi yang akan sulit untuk dipertahankan," kata Julian Evans-Pritchard, ekonom Capital Economics, seperti dikutip Reuters.
Sektor real estate naik 1,2%, dipimpin oleh saham China Vanke Co Ltd, setelah data menunjukkan penjualan properti China melonjak di tengah langkah-langkah pemerintah untuk mendinginkan pasar.
Sementara itu, saham perbankan hampir tidak bergerak.