Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China membukukan penguatan terbaik dalam tiga pekan terakhir pada perdagangan Senin (13/3/2017) setelah seorang pejabat penelitian senior mengatakan bahwa ekonomi China sedang dalam tren pemulihan.
Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,76% atau 24,26 poin ke posisi 3.237,02, sedangkan indeks CSI 300 ditutup naik 0,88% atau 30,21 poin ke level 3.458,10.
Dari 1266 saham yang diperdagangkan di indeks Shanghai Composite, 902 saham menguat, 257 saham melemah, sedangkan 107 saham lainnya stagnan.
Li Wei, Direktur Pengembangan Pusat Penelitian Dewan Negara, mengatakan pada hari Minggu bahwa risiko penurunan tajam ekonomi China mulai mereda.
Dia mengatakan pola laju ekonomi telah berubah dari perlambatan menjadi tumbuh secara horizontal.
Kekhawatiran pengetatan moneter di China juga mereda setelah seorang pejabat senior pemerintah mengatakan bahwa risiko utang perusahaan milik negara utama Cina dapat dikontrol.
Pada Jumat pekan lalu, Gubernur bank sentral China Zhou Xiaochuan mengatakan pemerintah akan mencari waktu untuk menurunkan tingkat utang perusahaan.
Sementara itu, investor menunggu rilis data output dan investasi industri Selasa besok yang diperkirakan meningkat, meskipun penjualan ritel diperkirakan naik dengan kecepatan yang sedikit lebih lambat.
Seperti dilansir Reuters, para investor mengatakan pasar China sebagian besar telah memprediksikan kenaikan suku bunga AS akhir pekan ini.
Sealand Securities mengatakan dalam laporan strategi terbaru bahwa meskipun kenaikan suku bunga AS akan memiliki dampak jangka pendek pada yuan dan likuiditas domestik, dampak "marjinal" tersebut semakin kecil sehingga membatasi risiko penurunan saham.