Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimisme Ekonomi Picu Risiko Pengetatan, Bursa China Fluktuatif

Bursa saham China bergerak variatif pada perdagangan pagi ini, Jumat (10/3/2017).
Bursa China/Reuters
Bursa China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China bergerak fluktuatif pada perdagangan pagi ini, Jumat (10/3/2017).

Pelemahan indeks Shanghai Composite terkikis menjadi 0,03% atau 1 poin ke level 3.215,75 pada pukul 10.28 WIB, setelah dibuka turun 0,09% atau 3,02 poin di posisi 3.213,73.

Pada perdagangan Kamis (9/3), indeks Shanghai ditutup melemah 0,74% atau 23,92 poin ke level 3.216,75.

Dari 1.266 saham yang terdaftar pada indeks Shanghai Composite pagi ini, 610 di antaranya menguat, 517 melemah, sedangkan 139 saham bergerak stagnan.

Saham China Life Insurance Co. Ltd. yang merosot 1,74% menjadi penekan utama terhadap laju negatiif indeks Shanghai pagi ini, diikuti oleh China Petroleum & Chemical Corp. yang melorot 1,25%, China Merchants Bank Co. Ltd. yang turun tajam 1,05%, dan China Shenhua Energy Co. Ltd. yang melemah 1,20%.

Sementara itu, pergerakan indeks CSI 300 di Shenzen berbalik naik 0,11% atau 3,92 poin ke level 3.430,87 pagi ini.

Sebelumnya indeks CSI dibuka turun 0,09% atau 2,97 poin di posisi 3.423,98.

Seperti dilansir Bloomberg hari ini, kenaikan pada pertumbuhan harga produsen mendorong prospek bagi reflasi China dan global. Kinerja manufaktur melaju dan impor mengalami pertumbuhan tertajam dalam lima tahun pada Februari.

China juga memasang target pertumbuhan sekitar 6,5% untuk tahun ini. Dalam laporan kerjanya di depan kongres rakyat nasional China akhir pekan lalu, PM Li Keqiang menyatakan akan memastikan kenaikan perdagangan asing dan pertumbuhan yang stabil.

Di sisi lain, potensi langkah pengetatan oleh PBOC menjadi risiko utama bagi pergerakan saham. “Suku bunga pinjaman yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman bagi perusahaan sehingga memberi potensi tekanan pada laba. Pengetatan moneter jelas akan mempengaruhi saham China,” ujar Chen Li, strategist di Credit Suisse Group AG.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper