Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah aksi emiten menjadi perhatian pelaku pasar saham pada perdagangan Kamis (9/3/2017).
Berikut sejumlah aksi emiten:
IPO Anak BUMN. Sekitar delapan anak badan usaha milik negara (BUMN) tengah mengantre izin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengungkapkan, sampai saat ini belum ada anak usaha BUMN yang masuk dalam pipeline BEI. Sebab, anak usaha BUMN masih dalam proses mengurus pencatatan pendahuluan di OJK. (Bisnis Indonesia)
Bayu Buana (BAYU). Emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. berencana untuk merambah bisnis properti dalam waktu dekat guna membuka potensi pendapatan baru melalui diversifikasi bisnis. (Bisnis Indonesia)
PP Properti (PPRO). PT PP Properti Tbk. menargetkan untuk mengoperasikan sedikitnya sembilan hotel pada 2021 untuk mendukung target kontribusi pendapatan berulang 15% dari total penghasilan perseroan. (Bisnis Indonesia)
IPO Alfa Energi. PT Alfa Energi berencana melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada semester I-2017. Perseroan telah menunjuk PT Lautandhana Securindo sebagai penjamin pelaksana emisi (lead underwriter) untuk aksi korporasi tersebut. Presiden Direktur Alfa Energi Aris Munandar mengatakan, perseroan bakal melepas sebanyak 23% sahamkepada publik. Perseroan bakal menggunakan laporan keuangan per akhir Desember 2016 untuk mendukung upaya go public tersebut. “Target dana IPO sekitar Rp 125-160 miliar,” kata Aris di Jakarta, Rabu (8/3). Adapun nilai aset perseroan saat ini sebesar Rp 400 miliar. (Investor Daily)
Inovisi Infracom (INVS). PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) masih membuka peluang untuk mengandeng mitra strategis sebagai upaya untukmengembangkan bisnis ke depan. Karena itu, perseroan menargetkan dapat merapikan laporan keuangan periode 2014-2016 dalam kisaran 3-6 bulan, sehingga dapat mengurus suspend saham dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI). (Investor Daily)
Siloam International Hospitals (SILO). Kinerja PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) tumbuh mentereng tahun lalu. Pertumbuhan SILO diprediksi masih bisa berlanjut pada tahun ini. Pendapatan emiten rumah sakit ini naik 24% menjadi Rp5,16 triliun dari Rp4,14 triliun tahun sebelumnya. Laba bersih SILO melonjak 59% menjadi Rp94,09 miliar, dari sebelumnya Rp61,7 miliar. (Kontan)
Telkom (TLKM). Tahun ini rupanya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) masih berhati-hati dalam menetapkan target pertumbuhan. Emiten berkode TLKM ini menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh 10%-15% tahun ini. Di 2016, pendapatan Telkom naik 13,53% jadi Rp116,33 triliun.