Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kena Suspensi BEI, INVS Targetkan Lapkeu Segera Rampung

PT Inovisi Infracom Tbk., (INVS) menargetkan menyelesaikan audit laporan keuangan dalam 3-6 bulan ke depan agar sahamnya bisa diperdagangkan kembali di lantai bursa.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--PT Inovisi Infracom Tbk., (INVS) menargetkan menyelesaikan audit laporan keuangan dalam 3-6 bulan ke depan agar sahamnya bisa diperdagangkan kembali di lantai bursa.

Saham INVS dikenai suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Februari 2015 akibat kesalahan dalam pelaporan keuangan periode 2014. Namun, masalah tersebut tidak kunjung rampung dalam dua tahun, sehingga investasi para pemegang saham terkatung-katung.

Direktur Independen INVS Pantur Silaban mengungkapkan, laporan keuangan yang belum rampung disebabkan lambatnya penyelesaian masalah oleh pengurus lama. Di sisi lain, jajaran direksi tidak bisa melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Oleh karena itu, dalam RUPSLB hari ini, pemegang saham sepakat mengganti jajaran direksi dan komisaris yang baru. Harapannya, tim yang baru dapat segera menyelesaikan masalah perseroan yang sudah berlarut-larut.

"Target kami rampung maksimal September 2017 atau 6 bulan ke depan. Setelah itu mulai jalan lagi usaha," tuturnya setelah RUPSLB, Selasa (7/3/2017).

Setelah mengalami suspensi, operasional perseroan memang berhenti, dan pemasukan hanya berasal dari anak usaha. Namun, jumlah pendapatan itu masih perlu dikonsolidasikan kepada induk dan masih dalam tahap penghitungan.

Direktur INVS Dimas Anugrah Argo Atmaja menyampaikan, saat disuspensi harga saham perseroan berada di level Rp117. Kini, fokus manajemen baru ialah menyelesaikan laporan keuangan periode 2014-2016 dalam jangka waktu 3-6 bulan.

Setelah suspensi dibuka, manajemen akan melakukan rapat terkait operasi kerja dan kebutuhan dana. Perusahaan bisa mendapatkan dana dari treasury stock ataupun aksi korporasi seperti right issue.

Sebagai angkah awal, dia akan berkoordinasi dengan pengurus lama dan auditor yang sudah ditunjuk. "Target paling realistis sekarang ialah mempercepat penyelesaian lapkeu. Dalam 3-6 bulan bisa selesai, kalau bisa lebih cepat dari 3 bulan, sehingga suspensi dibuka," ujarnya.

Presiden Direktur INVS Effendy Situmorang menegaskan, fokus direksi baru ialah integritas, transparansi, dan akuntabilitas perusahaan untuk menjaga kepentingan pemegang saham. Adapun dari sisi sektor usaha, perseroan akan berfokus kepada industri minyak dan gas (migas).

Effendy menyebutkan, saat ini harga minyak cenderung turun dan membuat orang tidak tertarik untuk berinvestasi lebih. Alhasil cadangan komoditas yang ada lambat laun akan terkikis, sehingga Indonesia bisa mengalami krisis energi pada 2020-2021.

Dalam periode krisis energi, faktor spekulan tidak bisa lagi memengaruhi pasar secara signifikan. Artinya acuan harga didominasi oleh faktor fundamental dari volume suplai dan permintaan. Jadi pada 4-5 tahun mendatang usaha perseroan bakal lebih bagus

"[Bidang usaha perseroan] oil and gas, semua yang berkaitan dengan energi. Dalam size yang kecil misalnya, power plant. Hulunya yang kita sorot makanya oil and gas. Kita identifikasi usaha dan aset yang potensial, sehingga pemegang saham bisa mendapatkan reward," ujarnya.

Inovisi Infracom berharap bisa menjadi pemain industri migas dari hulu ke hilir. Saat ini, perseroan memiliki anak usaha di bidang jasa yang bekerjasama dengan Pertamina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper