Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Jumat (3/3/2017).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- Anak Usaha TOWR Dapat Pinjaman Rp400 Miliar
PT Protelindo, anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan kepemilikan 99,99%, telah menandatagani perjanjian pinjaman dengan The Bank of Tokyo -Mitsubishi UFJ cabang Jakarta (BTMU) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI) pada 28 Februari 2017. Pinjaman dari BTMU sebesar hingga Rp250 miliar atau setara USD17 juta yang akan digunakan untuk modal kerja Protelindo dengan jangka waktu 12 bulan dan bunga JIBOR ditambah 1,65% per tahun apabila ditarik dalam mata uang rupiah atau ICE LIBOR ditambah 1,10% jika ditarik dalam bentuk dolar AS. Sementara pinjaman dari BSMI pinjaman berulang sebesar Rp150 miliar yang juga untuk modal kerja berjangka 12 bulan dengan bunga JIBOR dan marin yang berlaku yaitu 2,30% per tahun.
- JPFA Alihkan Saham Buyback Ke Karyawan
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mengalihkan saham hasil pembelian kembali (buyback) kepada karyawan perseroan sebagai penghargaan. Pengalihan saham ini menggunakan mekanisme performance share plan yang telah dilakukan pada 14 Februari 2017 lalu. Jumlah saham yang akan dibagikan melalui penghargaan ini sejumlah 5.357.800 lembar saham dengan nominal per saham Rp 1.740. Jumlah saham hasil pembelian kembali yang tersisa setelah pengalihan dan pemberian penghargaan adalah 14,96 juta lembar saham.
- Pefindo Berikan Peringkat idAA Untuk AGRO
Pefindo memberikan peringkat idAA untuk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) dengan prospek dari peringkat perusahaan adalah stabil. Peringkat tersebut mencerminkan status perusahaan sebagai anak usaha inti dari PT Bank Rakyat Indonesia, dan profil permodalan yang kuat. Namun peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat profitabilitas yang berada di bawah rata-rata. Penyaluran kredit yang terkonsentrasi pada sektor bisnis dan kurang berkembangnya pendanaan ritel.
- WIKA Dapat Proyek Di Arab Saudi USD2 Miliar
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dilibatkan dalam proyek pembangunan 8.000 perumahan di Arab Saudi dengan nilai investasi mencapai USD2 miliar. Nota kesepahaman antara WIKA dan Adil Abdul Munif Makki Group pada forum bisnis Kadin Indonesia dan Delegasi pengusaha Arab Saudi. MOU dengan salah satu perusahaan Arab Saudi untuk pembangunan 8.000 perumahan beserta infrastrukturnya di Arab Saudi. Proyek yang melibatkan salah satu BUMN Indonesia itu direncanakan dimulai pada 2018. Ada empat kesepakatan kerja sama yang ditandatangani pada forum bisnis tersebut dengan total nilai investasi sekitar USD2,4 miliar.
- BJBR Bukukan Kenaikan Laba 14,4%
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,56 triliun di tahun 2016, tumbuh 14,4% dibandingkan perolehan laba di tahun sebelumnya sebesar Rp1,38 triliun. Faktor utama yang menjadi penyumbang laba bersih BJBR berasal dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 23,4% dari Rp4,61 triliun menjadi Rp5,69 triliun. Pada akhir tahun 2016, perseroan juga berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) menjadi sebesar 1,69% dari 2,91% di tahun 2015. Selain pertumbuhan laba bersih, perseroan juga mengalami pertumbuhan pada penyaluran kredit sebesar 14,2%.
- BBYB Kaji Rights Issue Rp400-500 Miliar
PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) sedang mengkaji penambahan modal dengan mekanisme penerbitan saham baru (rights issue) tahun ini dengan nilai berkisar Rp400-500 miliar. Usulan aksi korporasi ini akan dibahas dalam RUPS April mendatang. Perseroan berkeinginan untuk naik menjadi bank golongan BUKU II pada 2017. Hingga September 2016, posisi modal inti BBYB mencapai Rp546,46 miliar, termasuk kategori bank golongan BUKU I