Bisnis.com, JAKARTA--PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (23/2/2017) bergerak mixed di kisaran 5.300-5.390.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan pergarakan IHSG secara teknikal masih terkonsolidasi pada area support MA25 setelah sempat menyentuh dan mencoba rebound.
Adapun, indikator stochastic berpola golden-cross pada support oversold dengan momentum RSI yang cenderung flat pada middle oscillator.
"Sehingga pergerakan IHSG pada perdagangan selanjutnya masih cenderung mixed tertekan dengan range pegerakan 5.300-5.390," katanya dalam riset.
Sementara itu, saham-saham yang masih dapat diperhatikan hari ini diantaranya AKRA, BBRI, GJTL, RALS, SMGR, dan BJTM.
Kemarin, IHSG ditutup menguat diakhir sesi perdagangan 17,69 poin sebesar 0.33% di level 5.358,68 dengan volume cukup tinggi meskipun selama perdagangan IHSG cenderung bergerak mixed. Indeks sektor pertanian menjadi penekan bursa dengan melemah -1,85% sedangkan indeks sektor consumer dan aneka industri menjadi penyeimbang dengan menguat lebih dari ,.5%.
Minimnya sentimen dalam negeri membuat investor cenderung berhati-hati meskipun sentimen global cukup positif setelah spekulasi mengenai prospek suku bunga AS yang tidak akan terburu-buru.
Adapun, mayoritas bursa Asia ditutup mayoritas menguat pada perdagangan hari ini dipimpin indeks Hang Seng. Dolar tergelincir terhadap mata uang Asia karena Federal Reserve Bank of Presiden Cleveland Loretta Mester mengatakan para pembuat kebijakan tidak ingin mengejutkan pasar pada tingkat suku bunga seakan menepis agresifitas kebijakan The Fed.
Bisnis.com, JAKARTA--PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (23/2/2017) bergerak mixed di kisaran 5.300-5.390.
Kemarin, IHSG ditutup menguat diakhir sesi perdagangan 17,69 poin sebesar 0.33% di level 5.358,68 dengan volume cukup tinggi meskipun selama perdagangan IHSG cenderung bergerak mixed. Indeks sektor pertanian menjadi penekan bursa dengan melemah -1,85% sedangkan indeks sektor consumer dan aneka industri menjadi penyeimbang dengan menguat lebih dari ,.5%.
Minimnya sentimen dalam negeri membuat investor cenderung berhati-hati meskipun sentimen global cukup positif setelah spekulasi mengenai prospek suku bunga AS yang tidak akan terburu-buru.
Adapun, mayoritas bursa Asia ditutup mayoritas menguat pada perdagangan hari ini dipimpin indeks Hang Seng. Dolar tergelincir terhadap mata uang Asia karena Federal Reserve Bank of Presiden Cleveland Loretta Mester mengatakan para pembuat kebijakan tidak ingin mengejutkan pasar pada tingkat suku bunga seakan menepis agresifitas kebijakan The Fed.