Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah berpotensi menguat pada perdagangan Jumat (17/2/2017).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan sebelumnya rupiah melemah tipis pada perdagangan Kamis, menandakan ruang penguatan yang terbatas.
"Tetapi surplus neraca dagang yang melebar yang dibarengi juga oleh anjloknya dollar index, bisa memberikan alasan bagi rupiah untuk lebih kuat," paparnya dalam riset.
BI yang mempertahankan suku bunga acuan menandakan kehati-hatian yang meningkat.
Adapun fokus saat ini tertuju pada angka inflasi Feb 2017 yang diperkirakan naik serta persiapan pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Sementara itu dari global, setelah pidato Yellen yang hawkis kemarin, dollar index justru jatuh ke level terlemah di bulan ini.
Ekspektasi kenaikan FFR target yang mulai naik tidak diimbangi oleh realisasi komitmen Trump untuk meluncurkan insentif pajak yang sampai saat ini belum juga diumumkan detailnya.
Fokus saat ini beralih ke notulensi FOMC meeting pada 22 Februari 2017 mendatang.