Bisnis.com, JAKARTA—Total frekuensi transaksi perdagangan saham harian kembali mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Keterangan resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dipublikasikan Kamis (9/2/2017) dikemukakan BEI mencatat sebanyak 472.056 kali transaksi jual beli saham yang terjadi pada perdagangan kemarin. Transaksi tersebut melampaui rekor sebelumnya yang terjadi pada 11 November 2016 yang tercatat sebesar 433.674 kali transaksi.
Dengan demikian, transaksi pada perdagangan kemarin kembali mencetak rekor sejak berdirinya PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada 13 Juli 1992 silam di perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Pencapaian rekor itu juga menunjukkan bahwa BEI memiliki likuiditas yang terbaik di tahun ini dibandingkan dengan bursa-bursa lain di kawasan Asia Tenggara. Dengan pencapaian ini, maka BEI berharap dan terus berupaya untuk menjadi Bursa terbesar di Asia Tenggara pada 2020 mendatang.
Secara rata-rata frekuensi transaksi perdagangan harian saham di sepanjang 2017 telah mencapai 324.736 kali transaksi. Jumlah tersebut tercatat lebih tinggi 22,94% dibandingkan rata-rata frekuensi transaksi perdagangan harian saham di 2016 sebesar 264.127 kali transaksi.
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup mengalami perubahan 0,38% atau 20,38 poin ke level 5.361,088 poin dibandingkan penutupan perdagangan kemarin yang berada di level 5.381,475 poin.
Walaupun mengalami perubahan, namun jumlah tersebut masih lebih tinggi 1,22% dibandingkan posisi IHSG di penutupan perdagangan akhir tahun lalu sebesar 5.296,711 poin.
Kapitalisasi pasar BEI di perdagangan hari ini telah mencapai Rp5.822,65 triliun atau meningkat 1,20% dibandingkan posisi di akhir 2016 sebesar Rp5.753,61 triliun. Dengan semakin prospektif serta semakin likuidnya perdagangan pasar modal Indonesia, diharapkan nilai kapitalisasi pasar BEI dapat terus meningkat dan mencetak rekor baru lainnya.