Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi penguatan rupiah bisa tertahan pada perdagangan Selasa (7/2/2017).
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta memaparkan yield US Treasury dan Bund turun drastis seiring meningkatnya risiko di Uni Eropa.
Di saat yang bersamaan, euro justru melemah di saat yield obligasi negara “pinggiran” di Zona Euro justru naik, terpicu oleh pencalonan presiden Perancis oleh calon yang menginginkan disintegrasi dari Zona Euro. Adapun, dolar AS juga menguat tipis di tengah berita tersebut walaupun masih bertahan di bawah 100.
Dari dalam negeri, rilispertumbuhan PDB yang melambat Senin kemarin tidak membuat rupiah menjadi melemah, tetap terbawa sentimen pelemahan dolar yang merata di pasar Asia. Perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan belanja pemerintah yang anjlok. Namun demikian, perbaikan ekpsor dan investasi, membuat optimisme pertumbuhan di 2017 tetap terjaga.
“Hari ini penguatan rupiah bisa tertahan walaupun aliran dana masuk ke SUN, mengikuti sentimen positif pasar obligasi global, bisa menjaga pasokan likuiditas dolar,” katanya dalam riset.