Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah menggelar lelang penjualan lima seri obligasi negara syariah atau sukuk negara dengan target Rp6 triliun. Diprediksi, seri SPN-S 08082017 dan PBS013 akan banyak diminati.
Keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyebutkan hari ini, Selasa (7/2/2017) pemerintah melakukan lelang sukuk negara. Seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara - Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2017.
Adapun, target penerbitan adalah senilai Rp6 triliun dengan seri – seri yang akan dilelang adalah sebagai berikut:
• Surat Perbendaharaan Negara seri SPN-S 08082017 (Diskonto; 8 Agustus 2017);
• Project Based Sukuk Seri PBS013 (6,25000%; 15 Mei 2019);
• Project Based Sukuk Seri PBS014 (6,50000%; 15 Mei 2021);
• Project Based Sukuk Seri PBS011 (8,75000%; 15 Agustus 2023); dan
• Project Based Sukuk Seri PBS012 (8,87500%; 15 November 2031).
Analis fixed income MNC Securities I Made Adi Saputra memperkirakan jumlah penawaran yang masuk pada lelang hari ini akan berkisar antara Rp20 triliun—Rp25 triliun dengan jumleh penawaran terbesar akan didapati pada SPN-S 08082017 dan PBS013.
Adapun berdasarkan pergerakan imbal hasil dari Surat Berharga Syariah Negara di pasar sekunder menjelang pelaksanaan lelang, maka diperkirakan tingkat imbal hasil yang akan dimenangkan adalah sebagai berikut :
• Surat Perbendaharan Negara seri SPN-S 08082017 berkisar antara 5,15625% - 5,25000%
• Project Based Sukuk seri PBS0013 berkisar antara 7,12500% - 7,21875%
• Project Based Sukuk seri PBS0014 berkisar antara 7,46875% - 7,56250%
• Project Based Sukuk seri PBS0011 berkisar antara 7,81250% - 7,90625%
• Project Based Sukuk seri PBS0012 berkisar antara 8,25000% - 8,34375%
Lelang dibuka pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Adapun setelmen akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 9 Februari 2017 atau 2 hari kerja setelah tanggal pelaksanaan lelang (T+2).
Pada kuartal I/2017, pemerintah mentargetken penerbitan Surat Berharga Negara melalui lelang senilai Rp155 triliun. Pada lelang SBSN di bulan Januari 2017, pemerintah meraup dana senilai Rp12,88 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp47,74 triliun.