Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi pergerakan rupiah pada perdagangan Senin (6/2/2017) akan dipengaruhi oleh data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV/2016.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta memaparkan indeks dolar hanya naik terbatas di perdagangan Jumat malam walaupun pertambahan tenaga kerja non-pertanian AS membaik signifikan.
Menurutnya, dominasi sentimen dari kebijakan Presiden Trump sepertinya masih bertahan sehingga penguatan dolar sulit untuk kembali. Di beberapa kesempatan, Trump mengkritik level dolar yang terlalu kuat serta menuduh negara lain dengan sengaja membuat kursnya lebih lemah dari seharusnya.
Sementara itu, rupiah masih menguat di perdagangan Jumat kemarin walaupun beberapa hari sebelumnya, inflasi diumumkan naik tajam.
“Hari ini fokus tertuju pada pertumbuhan PDB kuartal IV/2016 yang diperkirakan sedikit melambat, di mana angka yang di bawah 5% YoY berpeluang memberikan dampak negatif terhadap rupiah,” katanya dalam riset.
Harapan perbaikan pertumbuhan di 2017 diperkirakan masih bertahan melihat efek tularan dari kenaikan harga komoditas yang biasanya muncul kemudian. Optimisme terhadap pertumbuhan ke depan diperkirakan terjaga.
Selain angka PDB, ditunggu juga consumer confidence index Januari 2017 yang akan memberikan petunjuk tambahan mengenai prospek pertumbuhan di kuartal I/2017.