Bisnis.com, JAKARTA – Toyota Motor Corp. menaikkan proyeksi laba usaha tahun penuhnya seiring efek pelemahan yen yang mendorong laba dari ekspor produk Prius dan Lexus.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir Bloomberg (Senin, 6/2/2017), manufaktur otomotif Jepang tersebut menyebutkan laba usaha diperkirakan akan mencapai 1,85 triliun yen (US$16,4 miliar) pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2017.
Nilai tersebut lebih besar dari proyeksi sebelumnya sebesar 1,7 triliun yen, namun lebih kecil dari prediksi rata-rata para analis dalam survey Bloomberg dengan nilai 2,05 triliun yen.
Meskipun pelemahan yen menguntungkan perolehan laba, Toyota harus menghadapi potensi tekanan perdagangan setelah Presiden AS Donald Trump mengkritik rencananya untuk mendirikan pabrik Corolla di Meksiko.
“Para manufaktur mobil Jepang menghadapi risiko lebih besar yang signifikan dari friksi seputar ketidakseimbangan perdagangan dengan AS, dibandingkan dengan revisi perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara dengan Meksiko dan Kanada,” ujar Takaki Nakanishi, Analis Jefferies Group LLC. dalam risetnya bulan lalu.
Toyota mengekspor lebih banyak kendaraan ke AS daripada dua pesaing utamanya asal Jepang, Nissan Motor Co. dan Honda Motor Co. Toyota memproduksi sebagian besar mobil mewah Lexus nya di Jepang meskipun AS menjadi pasar terbesar merek tersebut.