Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah bergerak melemah pada perdagangan Jumat (20/1/2017) menjelang pidato Trump di tengah kembalinya penguatan dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta memaparkan merespon Draghi yang tidak terlalu dovish, euro menguat, meski indeks dolar juga menguat merespon initial jobless claims AS yang turun. Adapun, fokus pagi ini tertuju pada rilis PDB Tiongkok kuartal IV/2016 yang diperkirakan stabil.
Menurutnya, sentimen Trump yang akan dilantik malam ini akan mendominasi sentimen pergerakan pasar sepanjang hari ini. Pidato Trump yang kredibel bisa mengembalikan penguatan dolar.
Sementara itu, rupiah melemah merespon penguatan tajam dolar pada perdagangan Kamis, sejalan dengan arah kurs di Asia. Hal ini mengindikasikan, keputusan BI yang mempertahankan BI RR rate sore kemarin tidak terlalu menjadi perhatian.
Mulai kembalinya harapan kenaikan peringkat investasi oleh S&P bisa memberikan sedikit sentimen positif di pasar domestik. “Namun, rupiah berpeluang tetap lemah menjelang pidato Trump di tengah kembalinya penguatan dollar index,” katanya dalam riset.