Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Pasar Waspadai Produksi Minyak Shale AS, WTI Melemah

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari turun US$1,40 atau 2,7% ke level US$51,08 per barel di New York Mercantile Exchange
Produksi minyak AS diwaspadai pasar./.Bloomberg
Produksi minyak AS diwaspadai pasar./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah melemah setelah Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan bahwa penguatan harga minyak akan memicu peningkatan produksi minyak shale AS secara signifikan.

Harga minyak mentah menguat sedikit lebih tinggi dari terendah satu minggu di New York setelah laporan American Petroleum Institute bahwa pasokan minyak mentah AS diperkirakan jatuh minggu lalu.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari turun US$1,40 atau 2,7% ke level US$51,08 per barel di New York Mercantile Exchange.

Namun, WTI diperdagangkan menguat tipis US$51,37 pada pukul 16.40 waktu New York setelah laporan American Petroleum Institute (API). Dalam laporannya, API memprediksi penurunan pasokan minyak AS sebesar 5,04 juta barel.

Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Maret turun US$1,55 atau 2,8% ke US$53,92 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

"Produksi minyak shale AS pasti akan bereaksi keras," kata Birol, Rabu (18/1/2017), seperti dikutip Bloomberg. 

Sebelumnya, Arab Saudi mengatakan pengurangan produksi melebihi kesepakatan dan permintaan yang kuat membantu pasar kembali menuju ke keseimbangan. Adapun Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan bahwa OPEC akan menunggu untuk memutuskan apakah kesepakatan pemangkasan produksi selama enam bulan akan diperpanjang.

"Pada harga saat ini, ada peningkatan jumlah rig pengeboran, yang akan meningkatkan produksi di AS," ujar Adam Wise dari John Hancock, seperti dikutip Bloomberg.

Ia melanjutkan, pergerakan harga harian masih akan dipengaruhi oleh sentimen-sentimen kecil, namun minyak masih akan menguat dalam tren jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper