Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas memprediksi rupiah berpeluang melemah pada perdagangan Kamis (19/1/2017) seiring dengan penguatan indeks dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan setelah sempat terpuruk akibat rentetan buruknya data AS serta pernyataan Trump yang menolak penguatan tajam dolar, indeks dolar AS naik tajam semalam merespon naiknya inflasi AS ke atas 2% YoY.
Adapun, yield US Treasury juga naik menandakan tingginya ekspektasi kenaikan suku bunga. Sebelum fokus tertuju pada PDB Tiongkok serta pelantikan Trump Jumat esok, hasil pertemuan ECB ditunggu hari ini.
Sementara itu, rupiah yang sempat menguat di pembukaan Rabu akhirnya melemah seiring dengan ketidakpastian global yang kembali menjelang pelantikan Trump.
“Hari ini, dengan kembalinya penguatan dollar index, rupiah berpeluang kembali melemah,” katanya dalam riset.
Adapun, hasil RDG BI ditunggu sore nanti, di mana BI RR rate diperkirakan tetap di 4,75%. Dia menilai, penting ditunggu respon BI terhadap situasi global serta prospek inflasi domestik yang akan mulai naik.