Bisnis.com, JAKARTA – Saham Toshiba Corp. mengalami pelemahan harian terbesar dalam lebih dari empat dekade, menyusul laporan kerugian dalam bisnis nuklirnya yang kemungkinan melampaui nilai maksimum.
Seperti dilansir Bloomberg (19/1/2017), saham Toshiba Corp. melemah tajam 26% setelah adanya laporan kerugian pada bisnis peralatan nuklirnya yang kemungkinan melebihi 500 miliar yen (US$4,4 miliar), nilai maksimum yang perusahaan ajukan pada pemberi pinjaman.
Manufaktur elektrik dan elektronik yang berpusat di Tokyo tersebut mengajukan dukungan finansial pada Development Bank of Japan Inc. serta bantuan dari pemberi pinjaman lainnya.
Menurut laporan kantor berita Kyodo, kerugian Toshiba kemungkinan mencapai 700 miliar yen. Sementara itu dalam pernyataannya Toshiba menyebutkan masih menghitung segala biaya.
Berdasarkan laporan NHK, perusahaan tersebut juga sedang mempertimbangkan untuk mengumpulkan dana senilai 300 miliar yen dengan menjual aset-asetnya, selain daripada operasi chip.
Menanggapi hal ini, Toshiba menyatakan masih akan mempertimbangkan pilihan-pilihannya.
“Mereka masih memiliki bisnis elevator dan berbagai hal industri, namun beberapa dari bisnisnya sukar untuk dijual. Bisnis chipnya jelas merupakan bisnis yang paling bernilai, namun jika bisnis itupun terbawa maka tidak ada alasan untuk memiliki Toshiba,” ujar Damian Thong, Analis Macquarie Group Ltd.
Di bursa saham Jepang, saham Toshiba Corp. siang ini terpantau anjlok 19,66% atau 56,7 poin ke posisi 231,7 pada pukul 12.44 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan tajam 5,55% atau 16 poin di level 272,4.