Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi relaksasi ekspor mineral yang dilakukan pemerintah akan berdampak positif terhadap prospek volume ekspor dan pertumbuhan ekonomi.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan relaksasi ekspor mineral bisa menjaga pertumbuhan
volume ekspor walaupun ekspor, secara nominal, bisa mendapat efek negative. Hal ini seiring dengan penurunan harga beberapa komoditas, di mana Indonesia merupakan salah satu pemasok utamanya, seperti Nikel.
“Secara umum, efek relaksasi ekspor mineral terhadap prospek volume ekspor dan pertumbuhan PDB akan positif,” katanya dalam rieset.
Prediksi tersebut seiring dengan target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% pada 2017 dan sebesar 5,4% pada 2018.
Pada sisi lain, BI kembali mengatakan ada ruang untuk pelonggaran moneter di awal tahun ini. Adapun, potensi kenaikan inflasi diperkirakan menjadi penyebab utama kembalinya tren kenaikan suku bunga ke depan.
Dia memperkirakan, RDG BI Kamis sore minggu ini akan mempertahankan BI RR rate di 4,75%.