Bisnis.com, JAKARTA— Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada November 2016 melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Dikemukakan, ULN Indonesia pada November 2016 tumbuh 3,6% year on year (yoy) menjadi US$316,02 miliar, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan Oktober 2016 sebesar 6,5% yoy.
Perlambatan pertumbuhan ini didorong oleh perlambatan ULN sektor publik (+12,1% yoy) dan sektor swasta (-3,4% yoy) dibanding bulan sebelumnya (publik +17,0% dan swasta –2,0%).
Adapun, ULN swasta pada akhir November 2016 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih dengan kontribusi mencapai 76,8% terhadap total ULN swasta.
Sedangkan menurut tujuan penggunaan, ULN swasta untuk modal kerja dan investasi masih mengalami kontraksi sebesar –10,6% dan –5,4% yoy, meningkat dari kontraksi bulan sebelumnya –9,1% dan –4,1% yoy.
Sementara itu, ULN swasta untuk refinancing pertumbuhannya tercatat turun menjadi 8,7% dari sebelumnya 12,2% yoy. “Namun, perlu dicermati bahwa kontribusi ULN swasta untuk refinancing masih menunjukkan tren peningkatan dari sekitar 2,7% pada 2010 hingga mencapai 10,3% pada November 2016,” papar riset HP Financials yang diterima, Selasa (17/1/2017).