Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Senin (9/12/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- SMGR akan tingkatkan efisiensi untuk tingkatkan marjin
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menyampaikan akan lebih gencar lagi menjalankan program efisiensi. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat mencatat margin tebal pada tahun 2017. Dari program efisiensi yang dijalankan perusahaan pada tahun 2016, perseroan berhasil menekan biaya hingga Rp 1,5 triliun. Untuk tahun ini, perseroan optimis dapat menghemat biaya lebih dari capaian tahun sebelumnya. Tahun 2016, perseroan menargetkan dapat menghemat biaya sekitar Rp 1,4 triliun, tapi akhirnya itu melebihi target.
- Griyainsani beli 27,7% saham MIKA
PT Griyainsani Cakrasadaya (GIC) melakukan pembelian 4.030.554.200 saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) pada 27 Desember 2016 yang mewakili 27,7% dari total disetor dan ditempatkan MIKA. Dengan transaksi itu maka GIC menjadi pemegang saham mayoritas perseroan dengan total kepemilikan 60% mengalahkan Lion Investment Partners Belanda yang 49,70%. Dengan demikian kepemilikan GIC menjadi 8.730.454.200 saham atau 60% dari sebelumnya per 30 September 2016 yang 4.600.900.000 saham atau 32,30%.
- Pefindo naikkan peringkat PTPP menjadi idA+
Pefindo menaikkan peringkat PT Pembangunan Perumahan Persero Tbk (PTPP) menjadi idA+ dari idA sebelumnya. Pefindo menyampaikan bahwa peringkat idA+ tersebut untuk periode 15 November 2016 hingga 1 November 2017. Peringkat tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi dari perusahaan serta laporan keuangan tidak diaudit per 30 September 2016 dan laporan keuangan audit per 30 Juni 2016. Selain itu, Pefindo juga menaikkan peringkat menjadi idA+ dari idA untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2016 dan MTN XXI tahun 2014 PTPP senilai Rp1,3 triliun untuk periode 15 November 2016 hingga 1 November 2017.
- PGAS pasok gas bumi ke pabrik anak usaha ASII
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) mulai mengalirkan gas bumi ke pabrik suku cadang otomotif milik Grup Astra, yakni PT Nusa Keihin Indonesia. Perseroan terus memperluas pemanfaatan gas bumi nasional. Kali ini, PT Nusa Keihin Indonesia, yang merupakan pabrik suku cadang otomotif untuk Grup Astra telah beralih menggunakan gas bumi. PT Nusa Keihin Indonesia merupakan pelanggan industri PGAS yang ke 205 untuk wilayah Bekasi. Jumlah pemakaian gas bumi PGAS sekitar 50.000 m3 per bulan. Sebelum beralih ke gas bumi PGAS, PT Nusa Keihin Indonesia menggunakan bahan bakar LPG (Liquefied Petroleum Gas) dengan konsumsi sekitar 25.000 kg per bulan.
- Sisa dana IPO MARI sebesar Rp7,85 miliar
Sisa dana IPO PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) hingga akhir Desember 2016 sebesar Rp7,85 miliar. Perseroan meraih dana bersih dari IPO sebesar Rp46,97 miliar dan baru digunakan sebesar Rp39,12 miliar. Adapun dana yang digunakan itu untuk keperluan pembayaran utang sebesar Rp18,78 miliar dan pengembangan usaha Rp20,33 miliar. Sisa dana hasil IPO tersebut kini berada di rekening deposito Bank CIMB Niaga sebesar Rp7,50 miliar dan rekening giro Bank CIMB Niaga sebesar Rp350,85 juta.
- WIKA dapat kontrak baru Rp138 miliar
PT Wijaya Karya (persero) Tbk (WIKA) membukukan kontrak baru proyek penataan Pantai Kuta, Mandalika di Lombok senilai Rp138 miliar. Perseroan sudah ditetapkan sebagai pemenang tender dalam proyek tersebut, mencakup konstruksi jalan dan penataan pantai. WIKA ditetapkan sebagai pemenang tender berdasarkan hasil evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi dan verifikasi yang dilakukan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development (ITDC). Tahun ini WIKA memproyeksikan akan memperoleh kontrak sebanyak Rp102,93 triliun, atau naik 26,3% dibandingkan dengan target tahun 2016, yang terdiri dari kontrak baru Rp43,24 triliun dan kontrak bawaan tahun lalu Rp59,69 triliun