Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAJU EMITEN 6 JANUARI: Berikut Bahasan Aksi Enam Saham

Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Jumat (6/12/2016)
Mengamati pergerakan harga saham./.Bisnis-Dwi Prasetya
Mengamati pergerakan harga saham./.Bisnis-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Jumat (6/12/2016).

Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:

  • KAEF Dorong Kimia Farma Apotek Untuk IPO

PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) berencana mendorong anak usaha untuk mencari pendanaan di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Dan anak usaha perseroan yang dinilai telah cukup siap untuk menjadi perusahaan publik yang mengelola ratusan apotek Kimia Farma di seluruh Indonesia yakni, PT Kimia Farma Apotek (KFA). Namun rencana meng-IPO kan anak usaha tersebut tidak akan direalisasikan dalam jangka waktu dekat. Hal tersebut karena hingga saat ini KAEF masih akan berfokus kepada proses pembentukan perusahaan induk (holding) BUMN.

  • GREN Masih Berencana Rights Issue Tahun Ini

Manajemen PT Evergreen Invesco Tbk (GREN) menyatakan bahwa mereka masih berniat melakukan rights issue setelah masuknya investor strategis dan tidak batal seperti yang diberitakan sebelumnya. Rencana rights issue diharapkan akan dapat dilaksanakan di tahun 2017 ini. Sampai saat ini belum ada informasi lainnya yang material yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan dan harga saham perusahaan. GREN sebelumnya berencana melepas 18,77 miliar lembar saham atau setara 80% dari total modal ditempatkan dan disetor dengan target danaRp10,3 triliun.

  • PGAS Masih Ekspansi Bangun Jaringan Pipa Gas Bumi

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menyatakan akan terus agresif dalam membangun jaringan pipa gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi ke masyarakat. Salah satunya, di Jawa Timur seperti di ruas Gresik-Lamongan-Tuban. Untuk tahap I dari ruas Gresik - Lamongan - Tuban, saat ini masih dalam proses pembangunan pipa gas di Desa Suci hingga Desa Sembayat di Gresik, Jawa Timur sepanjang 11,5 km. Proyek tahap I ini ditargetkan selesai pada kuartal I - 2017. Pipa gas tersebut juga akan tersambung dengan pipa perseroan yang sudah ada di Jawa Timur.

  • BOLT Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp45,54 Miliar

PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) masih memiliki sisa dana hasil penawaran umum (IPO) sebesar Rp45,54 miliar hingga periode 31 Desember 2016. Sisa dana tersebut kini berada di deposito PT Bank Permata Tbk (BNLI) dengan bunga 7,00% per tahun. Perusahaan manufaktur yang mencatatkan sahamnya pada awal Juli 2015 lalu, sudah menggunakan dana IPO sebesar Rp206,79 miliar untuk pembayaran utang ke BNLI Rp25 miliar, pembayaran utang ke Key Source Ventures Hong Kong Rp106,21 miliar dan modal kerja Rp50,46 miliar serta belanja modal Rp25,11 miliar. Sehingga total penggunaan dana IPO mencapai Rp206,79 miliar dari dana raihan IPO sebesar Rp252,34 miliar.

  • SMGR Siapkan Capex Rp6 Triliun Tahun Ini

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 6 triliun pada 2017. Angka ini sama dengan nilai capex yang dianggarkan perusahaan pada tahun 2016. Dana tersebut akan dipergunakan antara lain untuk pembangunan listrik berkapasitas 30 MW di Tuban. Selain itu, dana juga akan dialokasikan untuk pembangunan pabrik semen di Rembang dan Indarung masing-masing sekitar Rp 1 triliun, pabrik semen di Aceh Rp 3-4 triliun, packing plan di Bengkulu dan Maluku, serta pemeliharaan juga sistem IT. Sumber pendanaan capex itu sekitar 60%-70% akan berasal dari perbankan, sisanya dari internal. SMGR pada tahun ini menargetkan pertumbuhan penjualan sekitar 4% hingga 5% dibanding capaian pada tahun 2016. Sementara hingga bulan November 2016, penjualan semen perusahaan mencapai 28-29 juta ton.

  • SSIA Siapkan Capex Rp1,5 Triliun

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menyiapkan belanja modal sebesar Rp1,5 triliun tahun ini. Perseroan mengalokasikan dana tersebut untuk tiga lini bisnisnya yaitu properti, konstruksi, serta perkantoran dan hotel. Perseroan akan menggunakan kas internal dan dana hasil penerbitan obligasi tahun lalu sebesar Rp900 miliar untuk kebutuhan belanja modal tersebut

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper